“ Aku membencinya ! “ itu saja yang tersirat dalam batinku mengetahui kalau aku akan dinikahkan oleh orangtuaku dengan calon pillihan mereka . Orangtuaku mengenal pemuda itu dari sahabat kedua orangtuaku , yang mengatakan kalau orangtuanya dia sedang mencari calon yang akan dinikahkan dengan putra pertama dari dua bersaudara itu .
Sedari dulu waktu kenalan , aku benar – benar nggak menyukainya . Terlebih lagi sifat dan sikapnya yang misterius , membuatku menjadi ill feel bahkan untuk kenalan sama dia . “ Idiih , pria seperti ini ko’ bisa ada didunia ini ya ? “ batinku sembari memalingkan mukaku darinya untuk beberapa saat .
Sebenarnya gue dah ngomong ke orangtua gue kalau gue nggak suka apalagi cinta ma dia . Eh , yang kudapat malah sebuah omong kosong dari kedua orangtuaku . “ Shel, den Umam itu merupakan pria yang baik ko’ . Meskipun perilakunya agak ke kanak – kanakan , dia merupakan pribadi yang tegas dan dapat dipercaya . “ kata ibuku yang tercinta itu . “ Bu , ini jamannya sudah jaman modern , bahkan sudah jaman digital . Masa mau nikah aja harus dijodohin sih . “ bawelku . Ketika mendengar jawabanku itu , ayahku itupun langsung ikut – ikutan angkat bicara “ Den Umam itu merupakan suami yang tepat buatmu , puteriku ! “ sahut ayahku .
Mendengar omongan dari kedua orangtuaku itupun semakin membuatku terdesak dalam sebuah kondisi yang membuatku bisa gila tiba – tiba . Sore itu , dia datang kerumah sama seluruh keluarganya . Pertama – tama gue nggak peduli dengan omongannya mereka , tetapi ketika kutahu kalau dia mau melamarku , langsung membuatku kaget , dan langsung pingsan . Bangun – bangun gue langsung berada dikamar gue ditemani oleh Niken , adik gue . “ Kak , kakak dah bangun yah ? “ Tanya adikku manis . Dengan sedikit mengangkat kepala yang masih pusing akibat pingsan tadi . “ Ken , og gue bisa tidur disini sih ? “
“ Ya iyalah kakak bisa ada disini . Lha kakak tadi pingsan , untung masih ada kak Umam yang mau menggendongmu kembali ke kamar ! “ bawelnya .
“ Kenapa lo biarin sih , kalau dia mau gendong gue ? “ tanyaku sedikit kesal .
“ Mau gimana lagi , kak Umam kan adalah tunangannya kakak . Jadi, boleh donk kalau dia nggendong kakak . Biar kelihatan romantis gitu . “ jawabnya sembari sedikit bergurau .
“ ( Kaget ) Jadi , ayah dan ibu tadi berarti sudah menerima lamarannya donk ? “ tanyaku sembari teringat masalah kedatangan Umam tadi guna melamarku .
“ Ya , iyalah . Bahkan ayah memajukan tanggal pernikahan kakak . “ jawabnya .
Ketika itu Niken langsung memberikan sepucuk surat yang ditulis oleh Umam untukku . Sebenarnya gue sih males banget baca surat darinya , tapi karena Niken memaksaku , ya aku baca aja deh .
Dear , Suratku .
Melihat kalau surat itu aneh pada ‘ Dear , Suratku ‘ itu membuat gue tertawa terbahak – bahak . “ ( Tertawa ) haha .. bodoh amat sih yang nulis surat ini . Pasti dia nggak pernah sekolah ! “ . Niken waktu itu cuman diam sembari sedikit tersenyum . Sepertinya dia sudah mengetahui apa isi dari surat itu .
Dear , Suratku .
Hai , surat . Lo jangan kecewaiin gue kali ini . Karena gue mau kasih lo ke kekasih gue , Shela .
Hi , Shela . Wanita yang paling kusayangi , aku memberi surat ini supaya lo nggak ngomong ke gue , kalau gue nggak romantis . Sekarang ku buktikan kan , kalau gue juga bisa kayak orang – orang jaman sekarang yang terkadang kirim surat menyurat , nggak lewat SMS maupun telepon doank .
Kuyakin kalau sebenarnya lo itu nggak mau dijodohin ma gue yang mempunyai sikap seperti ini . Tapi mau gimana lagi , ya inilah gue itu . Sebenarnya gue nggak ingin memaksa lo supaya lo bisa suka ke gue . Gue nggak maksa ko’ kalau nolak lamaran gue nanti . Tapi , perlu kau ingat kalau sebenarnya gue itu sayang ma lo . Cinta itu bagaikan sebuah Bunga yang akan terus berbunga – bunga walaupun kita dah tiada . Cinta nggak bisa dipaksa . Kalau lo nanti nggak mau nikah ma gue , so be it . Tapi , katakan dengan jujur yah . Jangan malu – malu .
Salam dariku , My Princess
Muhammad Badrul Umam
Setelah membaca surat itu , gue mulai murung sendiri . gue agak murung karena tidak tau mengapa hatiku mulai berubah . “ Apa gue mulai suka ma dia ya ? “ batinku mengatakan hal itu . “ Ah , itu nggak mungkin . Mana mungkin gue suka ma dia . Lha gue aja benci ma dia ! “ timpalku lagi . Niken yang duduk manis menemaniku itupun langsung bingung akan tingkahku hari ini . Meskipun begitu , dia tetap aja diam nggak mengatakan satu hal pun .
Keesokan harinya , gue diajak makan direstoran bintang lima oleh Umam . Sebenarnya gue nolak , karena gue lagi ada urusan sama teman – temanku . Tapi , karena terus – terusan didesak oleh Umam , ya mau gimana lagi ..
Sesampainya direstoran , Umam yang termasuk pria yang amat misterius itu mengatakan satu dua patah kata . “ Say , gue tau kalau lo itu nggak cinta ma gue . Sekarang , jikalau lo mau mundur dari pernikahan ini , beritahu aku ! “ katanya sambil memegang tanganku yang lembut . “ Lho ngomong apa sih ? emangnya pertunangan kita bisa dibatalkan begitu saja ? “ jawabku sedikit kesal . “ Cinta itu butuh ketulusan . Kau tak perlu mengatakannya , akupun dah tau kalau didalam hati kecilmu itu nggak ada cinta buatku , tapi malah benci padaku . “ katanya yang masih memegangi kedua tanganku yang lembut . “ ( Berbohong ) Nggak .. enggak og . Gue memang suka ma lo . Kalau gue nggak suka lo , pastinya lo dah kutolak beberapa hari yang lalu , saat gue ngedate ma lo . “ jawabku dengan memunculkan wajah yang teramat meyakinkan . “ Terima kasih kalau begitu . “ ucapnya sembari langsung meluk gue . Para pengunjung restoran itupun semua bertepuk tangan melihat gue dan Umam berpelukan mesra seperti itu . Sebenarnya gue dah berusaha ngelepas pelukan hangatnya , tapi entah mengapa gue nggak bisa .
Setelah makan , gue langsung diajak kesebuah pantai yang indah nan permai . Disana , gue merasakan ada hal yang aneh dengan dirinya . “ Aneh banget dia ini ? dulu dia nggak romantis – romantis amat . Tapi , sekarang ko’ dia jadi romantis seperti ini yah ! “ batinku mengatakan penuh curiga . Mendengar batinku ngomong seperti itu , Umam tiba – tiba itupun langsung menimpali omongan dari batinku . “ Aku ini pria yang romantis , Shel . Hanya kau saja yang nggak tau . “ ketusnya . Mendengar jawabannya itu , langsung membuatku kaget dan penasaran . Bagaimana dia bisa membaca semua perasaanku maupun omongan pikiranku itu . “ Bagaimana lo bisa tau omongan batinku , Umam ? “ tanyaku penasaran . Memang sih sedari dulu gue manggil orang misterius yang bernama Umam dengan sebutan Umam . Gue nggak mau ataupun bisa manggil dia dengan sebutan sayang , beib , dll . Karena ya gue memang nggak cinta ma dia . “ Sewaktu pria itu menemukan cinta sejatinya . Maka dia akan bisa membaca hati pasangannya . Walaupun sang pria itu sakit dikarenakan isi hatinya si wanita . “ gumamnya . Tiba – tiba dia langsung menimpali .
“ Haha . Joking .. joking . “ ketusnya sembari menunjukkan muka tertawanya yang mampu membuatku tersenyum .
“ Hahaha .. apaan sih lo ? gombal ! “
“ Sebenarnya gue mendapat karomah itu dari Allah . Makanya , sedari dulu gue bisa membaca pikiran maupun hati setiap manusia . “ jawabnya mulai serius .
“ Aneh lo , pria misterius ! “ ledekku padanya .
Setelah bersenang – senang dipantai , dia mengantarku pulang . Sesampainya dirumah , perasaanku mulai bercampur , antara penasaran dan curiga . “ Kalau dia bisa baca pikiran gue , berarti dia tau donk semua rahasia gue selama ini padanya ? “ batinku . “ Ah , nonsense . Mana ada sih manusia yang memiliki kemampuan buat baca pikiran seseorang . That’s big joke indeed . “ timpalku supaya gue nggak terlalu kepikiran akan hal itu .
Keesokan harinya , gue nggak mendapati dia datang kerumah . Sampai – sampai gue nanya ke ayah , kemana dia ? ko’ dia nggak nongol – nongol gitu . Mendapat pertanyaan itu , malah ayahku tersenyum sembari berkata , “ Den Umam mungkin mau membuatmu merasa penasaran . Supaya lo semakin cinta padanya .. “ . Mendengar jawaban ayah , akupun langsung menimpali . “ Yah , gue dari dulu nggak suka ma dia . Eh , malah dipaksa nikah dengannya . Ayah sih nggak ngerti , bagaimana perasaan puterinya ! “ timpalku . “ Jadi , mana mungkin gue mau ngurus dimana dia , sekarang ada dimana , dan bla .. bla ! “ sambungku menambah jawabanku tadi .
Sore harinya , gue ngelihat Umam bergandengan tangan dengan cewek lain . Gue sih biasa – biasa aja tuh . Nggak peduli – peduli amat . “ Cewek siapa tuh ? Oh , jadi gini ya lo dibelakang gue selama ini . Tukang main wanita .. “ batinku mulai panas melihat mereka berdua . Setelah itu , gue nggak nglabrak dia , tapi malah gue pulang dan mengadukan semua ini kepada kedua orangtuaku .
“ Ma , Pa . Aku dapati kalau si dia ( Maksutku Umam ) itu selingkuh dibelakangku selama ini .. “ pengaduanku kepada kedua orangtuaku .
“ Jangan su’udzon dulu , Shel . Mungkin dia itu sahabat atau keponakannya ! “ kata ibuku .
“ Ihh , su’udzon gimana ? lha aku lihat dengan kedua mataku sendiri tadi di mall . “ jawabku sewot .
“ Dah , jangan nuduh dulu . Kita ini perlu bukti , bukan hanya omong kosong belaka . “ timpal ayahku .
Memang ya , orangtuaku itu . Diceritain malah ngeyel aja . Sebenarnya Umam itu punya ilmu apa sih , og dia bisa mempengaruhi orangtua gue kayak gini . kata itu yang selalu terselip dalam benakku . Setelah kata – kata asing itu terselip dalam benakku , menimbulkan rasa curiga . “ Jadi , jangan – jangan dia mempunyai kekuatan hitam gitu . “ batinku yang mulai resah itu .
“ Ya , itu nggak mustakhil . Soalnya dia pernah ngomong kalau dia bahkan bisa membaca pikiran seorang manusia . Jadi , pastinya dia menganut ilmu sesat . “ sambungku .
Keesokan harinya , dia datang kerumahku . Untuk membongkar rahasianya , makanya gue persilahkan dia masuk . Dengan muka percaya diri , gue menanyakan soal siapa wanita itu , sembari menggunakan perekam suara yang kumainkan dan kusembunyikan supaya dia nggak tau kalau pembicaraannya sedang gue rekam . “ Mam , kemaren gue lihat lo nggandeng wanita . Siapa dia ?? “ tanyaku dengan muka percaya diri . Eh , bukannya khawatir . Dia itupun langsung menjawab “ Kau tau ya ? “ katanya sembari meletakkan tangannya kebahu gue . Dan secara otomatis gue langsung ngeletain tangannya itu turun . “ Ya , iyalah gue tau . Lha wong kemaren gue sedang ada di mall . “ jawabku sembari sedikit benci . “ Dia adalah temanku . “ jawabnya singkat . “ Maaf , telah membuatmu cemburu ! “ lanjutnya meminta maaf ke gue . Sebenarnya gue nggak peduli – peduli amat sih ama omongannya dia . Yang terpenting sekarang , gue bisa lepas dari bertunangan dengan dia . “ Teman ? “ tanyaku tersentak kaget . “ Iya . Namanya adalah Vika . Gue ma dia adalah teman sewaktu SMP ! “ jawabnya dengan muka lusuh . “ Jangan pernah mengatakan kalau kita putus , Shel . Aku benar – benar sayang ma lo ! “ sambungnya meminta kesempatan padaku . Hal itu mulai membuat amarah gue naik . Sehingga gue langsung nampar dia .
Tak lama setelah itu , dia langsung pulang . “ Kenapa tadi gue nampar dia ya ? Gue kan nggak suka ma dia .. “ ucapku dalam hati . “ Dah , yang penting dengan begitu , gue nggak kan jadi istrinya . Aman deh ! “ timpalku .
Beberapa bulan kemudian , waktu pernikahan gue tiba juga . Sebenarnya gue dah ngomong ke orangtua gue kalau gue dah nggak mau nikah ma dia . Tapi , malah terus dipaksa aja . Jadi gue turuti aja keinginan orangtua gue .
Setelah menikah , gue menjadi orang yang membangkang . Perilaku – perilaku gue mulai berubah . Dulu gue merupakan cewek baik – baik , tapi sekarang gue malah jadi liar . Setiap hari gue pergi pagi – pagi dan pulang malam – malam . Hal itu kulakukan semata – mata supaya suamiku itu segera menceraikanku , dan gue bisa bebas darinya . Eh , malah suamiku itu semakin sayang dan sayang lagi .
Pernah suatu ketika gue dikenalin sama pria sama teman – temanku . Dia tampan , cool , kaya , dan berwibawa .
“ Heh , Shel . Kenalin ini adalah Anton . Pengusaha tersukses diseluruh Malang . “ kata Lusi sembari mengenalkan pria gagah disampingnya itu .
“ Kenalin , gue Anton Priandoko . Dan pastinya kau ini adalah Shela Agrista , kan ! “ katanya sembari memegang tanganku erat – erat .
“ Iya , benar . “ jawabku yang sudah gugup itu .
“ Benar – benar cantik dan manis kau ini . Sayang , kau malah dinikahkan sama orangtuamu dengan pria yang nggak jelas . “
Aku hanya mengangguk mendengar kata – kata Anton tadi . Perasaan suka ma cinta menderaku . “ Apakah ini ya perasaan cinta sejati itu ? “ tanyaku yang mulai termakan rayuannya . “ Ih , apaan sih . Gue kan dah nikah . “ timpalku dalam hati .
Suatu hari , suamiku ngomong ke gue , “ Sayang . Aku kepengen deh punya anak ! Ayo kita konsultasi ke dokter ! “ ajaknya sembari memunculkan muka berseri – seri itu . Mendengar ajakannya itu , membuatku merasa rishi , “ Apa – apaan sih ? Nggak .. gue nggak mau ! Gue nggak mau punya anak darimu ! “ . Dengan sedikit kaget suamiku itupun akhirnya mengizinkanku untuk ber – KB . Memang dirumah baru kami , akulah ratunya , Umam yang selaku suamiku itu sudah bagaikan budak yang harus selalu melakukan apapun yang kusuruh . Dan memang benar , dia selalu melakukan apapun yang kusuruh . Ya , walaupun cerobohnya itu masih nggak hilang – hilang .
Pernah suatu ketika , ketika gue baru mandi gue menemukan handuknya yang tergeletak dilantai luar kamar mandi . Setelah gue Tanya sembari membentak , dia mengatakan kalau dia tadi habis basuh muka dan sebelum dia meletakkan kembali handuknya ketempatnya , bos kantornya itupun menelepon , menyuruh suamiku segera berangkat .
“ Bodoh banget sih lo !! “ bentakku .
“ Maaf , sayang ! “
“ Lain kali jangan ulangin hal ini . Kalau tidak , awas aja kau ! “ ancamku .
“ Iya , iya sayang ! “
Pagi harinya , gue bangun pukul 10 : 00 WIB . Gue waktu itu langsung tersentak kaget , mengapa sudah jam segitu suamiku belum membangunkanku . Ternyata kutemui dia lagi masak didapur . Hari itu , dia memasak Nasi goreng spesial buatku . Emang sih gue selalu sebel ma dia , tapi kalau urusan nasi goreng , selalu bisa membuat perasaanku kembali luluh padanya .
“ Say , enak gak nasi goreng spesial yang kubuat untukmu ini ? “ tanyanya sembari disambut senyuman hangat pagi itu .
“ Enak ko’ . “
“ Hari ini lo nggak kerja , Mam ? “
“ Nggak sayang . Pak Rudi lagi liburan ke Hawaii . “
“ Emangnya lo nggak diajak , Mam ? “
“ Alhamdulillah iya . Tapi gue tolak ! Karena gue mau nemani istri terhebatku ini . “
“ Haha .. gombal lo itu , Mam ! “
Memang sedari gue menikah , gue belum pernah tuh manggil suamiku dengan sebutan papi atau panggilan sayang – sayang yang lainnya . Tetapi dia tetap aja tuh enjoy dengan panggilan ‘ Mam ‘ yang selalu kusebut supaya membuatnya ill feel dan kemudian menceraikanku deh .
Setelah menyantap nasi goreng spesialnya , gue langsung meninggalkannya tanpa pamit . Seperti biasa , dia nggak pernah mengomel maupun memarahiku soal ini . Hari itu , gue dan teman – teman gue , Lusi dan Siwi diajak oleh Anton kerumahnya . Rumahnya itu amatlah besar , bahkan melebihi rumah bintang lima . Benar – benar megah , rumahnya itu .
“ Shel , ini dia rumahnya Anton itu . Mewah kan . Makanya sedari dulu gue dah ngomong ke lo kalau lo sebaiknya nikah sama Anton , bukan sama Umam ! “ kata Lusi memancing amarah gue .
“ Ih , apaan sih lo itu , Lus ! Nggak baik taug ! “ timpal Siwi .
Mendengar omongan dari Lusi tadi , gue itupun mulai terpengaruh sama ajakannya untuk segera bercerai dengan Umam . Setelah gue dan teman – teman gue masuk rumah Anton , dia itupun langsung mengatakan untuk mengajakku kesebuah restoran bintang lima nanti malam . Tanpa keberatan itupun gue langsung menerima ajakannya .
Malam harinya , tepat pukul 19:30 WIB . sikap dan sifatku mulai berubah kepada suamiku . Aku mulai berbohong padanya . Ya , walaupun dia sudah tau apa yang akan aku lakukan .
“ Kau mau menemui Anton , kan ? “ tanyanya langsung ketopik pembicaraan .
“ Nggak . Gue mau keluar bersama Lusi dan Siwi ke supermarket ! “
“ Sekarang sikap dan sifatmu itu dah berubah , Sayang . Apakah lo masih menyimpan rasa cinta dan sayang ke gue ? Suamimu ini .. “
“ Apa – apaan sih lo itu ?? Aku benci kalau lo nanya yang itu dan itu terus .. “
“ Hmph . Aku harap kau jujur , Sayang . Semoga , perasaan gelisah ini hanyalah rayuan setan untuk membuatku curiga sama kamu . “
“ Silahkan , aku meridhoi dirimu untuk pergi malam ini ! Semoga Allah melindungimu , sayang. “
Setelah gue pergi , rasa cemas itu menghantui suamiku . Oleh karena itu , dia memanggil Niken , adikku untuk menemaninya mencari ke Mall yang sering kukunjungi . Dengan senang hati , Niken itupun mau membantu suamiku mencari dimana aku berada .
Sementara itu , aku lagi bersenang – senang bersama selingkuhanku , Anton . Disaat itu , Anton langsung memegang tanganku erat – erat , dan mengelusnya , “ Shel , aku suka ma lo . Maukah lo nyeraikan suami bodoh lo dan menikah denganku ? “ ungkap Anton dengan muka penuh harapan itu . Sebenarnya kalau gue masih single , gue pasti langsung ngomong ‘ Iya ‘ . Tapi , karena teringat akan kebaikan suamiku , maka dengan lembut gue nolak dia . “ Maaf , Ton . Gue nggak bisa ! Suamiku teramat mencintaiku , bahkan cintanya jauh lebih besar dari cintaku padanya . Jadi , gue nggak bisa menghianati cinta tulusnya itu . “ . Mendengar penolakan itu , langsung membuat Anton beringas , dia langsung mencoba menculikku . Tapi , untungnya suami , adik dan teman – teman adiknya itupun datang dan langsung menghajar Anton habis – habisan .
“ Kurang ngajar lo !! “ ucapan suamiku yang terlihat marah sekali kepada Anton .
Tak disangka – sangka waktu itu , Anton itu membawa 10 anak buahnya mengeroyok suami , adik , dan teman – temannya . Sehingga suami , adik , dan teman – temannya itupun kritis . Termasuk adikku , Niken juga ikut kritis .
Keesokan harinya , ketika mereka bertujuh berada dirumah sakit .
- Umam , suamiku
- Danang , adiknya
- Ryan , temannya
- Farkan , temannya
- Indra , temannya
- Susilo , temannya
- Niken , adikku .
Aku mulai merasa bersalah kepada mereka semua . Gue nggak menyangka , kalau Anton sekejam itu . Baru kali itu , gue meneteskan air mata gue untuk suamiku yang tercinta itu . Ternyata pengorbanan dia sangat besar buatku . Akupun mulai menyesali sikap yang selalu kulakukan terhadapnya .
Ketika waktu Niken tersadar , tiba – tiba gue langsung dipanggilnya . Karena gue berada diluar ruang ICU . Setelah gue masuk dan menghampirinya , Niken itupun langsung nampar gue sekeras – kerasnya .
“ Kurang ngajar banget sih lo itu , kak !! “ kata Niken memarahiku .
“ Kak Umam itu benar – benar menyayangimu , kak . Tapi , kenapa kakak balas dengan air tuba , kak .. “
“ Kakak itu seharusnya bersyukur punya suami kayak kak Umam itu . Dia itu baik , pintar , jujur . Nggak seperti selingkuhan kakak itu , Si Anton itu kak . “
“ Tapi , Ken .. “ sahutku memelas .
“ Oke biar kukasih tau . Anton itu adalah mantan pacarku dulu ! Dia kuputusin karena dia selingkuh dengan Lusi , teman kakak !! “ jawab Niken membentak .
Mendengar kejelasan dari Niken tadi , membuatku kaget dan semakin bersalah . Entah kenapa waktu itu , tiba – tiba gue pingsan . Dan gue dibaringkan ditempat tidur rumah sakit bersebelahan dengan suamiku yang masih belum sadarkan diri itu . Setelah gue membuka mata , gue dapati sepucuk kertas yang masih dia pegang ditangannya . Tanpa menunggu – nunggu lagi , gue langsung buka tuh surat , dan langsung kubaca :
Dear , Istriku tercinta . Shela Agrista .
Hai istriku yang paling kucintai . Dimanapun aku berada aku selalu membawa surat ini sebagai pengingat diriku kepadamu . Aku harap kaupun juga begitu . Ku tahu kalau waktu itu , lo merasa cemburu kan kalau aku jalan sama Vika dulu . Don’t worry , sayang . Dia cuman teman terbaikku ko’ . Iya sih aku dan dia pernah pacaran sebelum aku kenal dirimu . Tapi itu dah lama sekali , waktu aku masih SMA . Aku putus ama dia bukan karena kami berdua nggak mencintai , tapi karena ayahnya Vika menjodohkan dia dengan Irham , sahabat baik gue . Lagipula , gue sudah nyetujuin hubungan mereka og . Karena gue dah punya pengganti , yaitu kamu sayang .
Oh ya , tanggal 13 September 2014 besok , aku mau ziarah kemakam Nabilah , cewek yang ada difoto yang sering kutunjukkan kepadamu itu sayang . Dia merupakan cinta pertamaku . Tapi sayang dia dah meninggal ketika gue masih kelas IX SMP . Jadi nggak perlu cemburu – cemburu gitu . Sekarang hanyalah dirimu wanita yang kusayangi , sayang . Dan gue nggak mau ada orang ketiga , keempat , ataupun kelima yang merusak hubungan kita , sayang . Aku harap kau mengerti .
Salam dariku , Sayangku yang cantik
Muhammad Badrul Umam , suamimu .
Setelah membaca surat itu , gue nggak henti – hentinya menangis . Belum habis air mataku , akupun langsung bangun dan memeluk tubuh suamiku yang hingga sekarang masih belum sadarkan diri itu . Aku benar – benar menyesal akan apa yang kulakukan terhadapnya cuman didasari karena cemburu waktu aku melihat suamiku dan Vika bergandengan juga ketika melihat suamiku menunjukkan foto Nabilah kepadaku waktu malam bulan madu .
“ Bangun .. bangunlah , suamiku ! Bangun .. “ pintaku yang masih saja menangis dipelukkan suamiku .
“ Aku menyesal . Aku menyadari kesalahanku ! Aku minta maaf karena telah menyia – nyiakan dirimu selama 2 tahun kita menikah . “ lanjutku yang menangis semakin menjadi – jadi .
Belum selesai aku menangis , datanglah kedua orangtuaku yang mengatakan kalau suamiku itu meninggal . Dia meninggal bukan karena pukulan dari Anton , dan anak buahnya . Tapi , dikarenakan penyakit livernya itu yang sudah akut .
“ Nak , suamimu itu … “ kata ibuku yang sebenarnya nggak mau mengatakan hal itu .
“ Suamiku kenapa , bu ? “
“ Suamimu itu sudah meninggal , nak . Kata dokter dia meninggal sejam sebelum kau pingsan tadi ! “ jawab ayahku .
Mendengar jawaban ayahku itu langsung membuatku menangis tak henti – hentinya , hingga gue kembali pingsan . Bangun – bangun gue sudah berada diranjang rumah gue . Aku harap itu semua hanya mimpi . Tapi , setelah mendengar lantunan surat Yasin yang terdengar dikamarku itu . Langsung membuatku menangis lagi . Penyesalan ini semakin menggelamutiku . Gue nggak bisa menerima kenyataan kalau gue sekarang ini memang sudah mencintainya , akupun sudah terkena panah cintanya yang begitu tulus itu . Perlahan – lahan sambil menahan ledakan tangisku , aku berjalan menuruni tangga kamarku dan menuju kelantai satu , dimana jenazah suamiku dibaringkan .
Sebelum gue sampai disana , Niken , Vika , dan Siwi itupun langsung mencegatku dan menarik tanganku dan membawaku kembali ke kamar .
“ Sebaiknya lo disini saja . Lo nggak pantes menyentuh jenazah Umam yang suci itu ! “ kata Vika yang terlihat marah padaku , memang marah beneran .
“ Gue nggak nyangka lo bisa – bisanya tertipu tipu daya Lusi , Shel . Gue nyesel punya temen kayak lo itu !! “ kata Siwi yang juga memarahiku .
“ Kau pengen tau kenapa lo waktu kerumahnya Anton , gue nyegat lo .. Karena gue nggak tega lo ngehianatin suami lo yang benar – benar gue sukai itu . “ lanjut Siwi menjelaskan .
“ Siwi , jadi lo itu .. “
“ Iya . Gue merupakan mantan pacarnya suamimu dulu . Sebenarnya gue nggak rela dia menikah dengan lo dan meninggalkan gue begitu saja . Tapi , karena ini semua sudah keputusannya , jadi gue nurut saja .. Tapi tak disangka , lo ngecewain dia , Shel !! “ jawab Siwi .
“ Kau belum tau siapakah Anton itu kan , Shel . Biar kukasih tau sekarang juga . Anton itu adalah berandalan yang suka mainin cewek – cewek . Dulu dialah satu – satunya dalang yang membunuh Nabilah , kekasih suamimu itu ketika suamimu masih kelas IX SMP . Tapi tak disangka – sangka , Umam malah memaafkan perbuatannya dan mencabut tuntutan orangtua Nabilah waktu itu . “ kata Vika yang masih saja memarahiku .
“ Kak , seharusnya kakak itu bersyukur punya suami kayak almarhum kak Umam itu . Andaikata kakak nggak mau nikah sama dia , akupun mau nikah sama dia . “ ungkap Niken .
Mendengar penjelasan dari mereka bertiga itu langsung membuatku turun menuju jenazah suamiku dibaringkan . Sesampainya disana , gue langsung memeluk jenazah suamiku yang sudah dingin itu . Dan baru pertama kali kulihat wajahnya diam , kaku . Nggak seperti dulu yang selalu dihiasi senyuman hangat .
Seketika itu , terasa detak jantung suamiku kembali berdenyut . Dan tiba – tiba jenazah suamiku itu bangkit dan berucap , “ Laa Ilaaha illallah ! “ . Semua hadirin yang datang kerumah , langsung kaget , terkejut , nggak percaya . Kalau suamiku itu bisa hidup lagi .
“ Astagfirullah ! “ ucap semua hadirin .
“ Sedang apa kalian disini ? “ tanya suamiku itu lembut .
“ Siapa kau ? Apa lo itu jin atau setan ? “ jawab ayahku .
“ Aku ?? Aku Umam . Menantu om ! “ kata suamiku .
Seketika itu juga , gue langsung meluk suamiku sembari menangis . Gue nggak nyangka , Allah masih memberikan kesempatan kedua buat suamiku untuk hidup .
“ Sebenarnya kenapa anda bisa hidup kembali , Pak ? “ tanya Ustadz Aris yang benar – benar nggak percaya setelah melihat kejadian itu .
“ Aku nggak tau . Aku tadi cuman didatangi kedua malaikat ! Setelah aku menjawab semua pertanyaan – pertanyaannya itu , ada suara yang menyuruh para malaikat itu untuk membawaku kedunia lagi . “ kata suamiku menjelaskan kronologinya .
“ Sebelum aku masuk ke pintu yang terang benderang , aku bertanya pintu apakah ini ? “ lanjut suamiku .
“ Ini adalah gerbang menuju kedunia fana . Bersyukurlah karena Allah SWT masih memberi kesempatan buatmu untuk hidup . “ jawab malaikat itu .
“ Dan setelah itu , gue masuk ke pintu itu . Dan gue bertemu dengan Nabilah . Dia mengatakan kalau ada yang menyesal atas kematianku hari ini . Katanya , dia adalah istriku . “ kata suamiku menjelaskan .
“ Puji bagi Allah yang masih memberimu kesempatan , wahai Umam . Istrimu disini memang benar – benar menyesal akan kematianmu . Dia nggak henti – hentinya menangis ! “ jelas Ustadz Aris itu .
“ Suamiku , maafkan aku . Maafkan semua kesalahanku ! “ kataku yang masih saja menangis itu meratapi suamiku yang mati suri itu .
“ Aku sudah memaafkan kesalahanmu itu , wahai istriku . “ jawab suamiku itu sembari tersenyum .
Keesokan harinya , gue mulai berubah sikap kepada suamiku . Dulu aku nggak mau mengurusi apapun soal yang berkaitan dengan suamiku , tapi sekarang . Apapun yang berhubungan dengan suamiku , pasti aku dulukan . Permintaan dari suamiku tidaklah berat . dia cuman menginginkan aku untuk taat kepada Allah , Rasul-Nya , Suaminya , dan orangtuanya . Dan aku sedikit – sedikit bisa melakukan hal itu .
Dulu aku sangat benci jikalau suamiku itu terus mendesakku untuk segera mempunyai anak . Tapi , lihat ! aku sudah mempunyai tiga orang anak . Yang dua kembar dan yang satunya nggak .
Yang lahir kembar itu , kuberi nama Ayu dan Leon , sementara yang paling kecil kuberi nama Aisyah sesuai dengan novel buatan suamiku .
Semenjak itu , gue dah nggak pernah mendapat kabar dari Anton maupun Lusi . Teman yang selalu setia menemaniku ialah Vika dan Siwi . Mereka selalu membantuku bagaimana membimbing anak – anakku nantinya .
Lima tahun kemudian , Niken mau menikah dengan pacarnya . Akupun langsung merestuinya dikarenakan pacarnya itu adalah anak yang baik – baik . Dan suka hidup sederhana walaupun dia merupakan golongan orang darah biru . Akupun mengatakan sepatah dua patah kata .
“ Jikalau kau menikah nanti , jagalah baik – baik suamimu itu , adikku ! Ingat , surga seorang istri itu ada pada suami . Tapi , jangan mengabaikan dalam segi Agama juga hukum ! “ kataku menasehati adikku satu – satunya itu .
“ Baik kak , aku janji nggak kan ngecewain dia sama seperti kakak dulu . “ jawabnya sedikit bergurau .
Mendapat jawaban seperti itu , gue langsung tertawa , sembari berkata . “ Apaan sih lo itu , Ken ! Mau meledek kakak ya .. “ . Niken hanya tersenyum sembari berkata . “ Iya . “
Setelah pernikahan adikku , suamiku memutuskan untuk pergi Umroh ke Baitullah bersama aku dan keluarga – keluarga kami yang lainnya . Pernah suatu ketika pada saat Baitullah lagi sepi , dikarenakan para jemaatnya lagi tertidur . Suamiku berdiri tepat di depan Ka’bah sembari berkata , “ Ya Allah , Tuhan Semesta Alam . Yang merahmati kami semua dengan diturunkannya Para Rasul dan Kitab Suci Al – Qur’an . Yang menerangi sejagat raya ini dengan sinaran kebenaran sejati . Alhamdulillah , Engkau sudah mengabulkan semua doa – doaku selama ini . Walaupun banyak rintangan yang mendera . “ kata suamiku didepan Baitullah . “ Terima kasih karena Engkau masih memberiku kesempatan kedua untuk hidup . Dengan hidup kedua ini , hamba mau menebus kesalahan – kesalahan yang dilakukan oleh hamba-Mu yang hina ini . Dan Alhamdulillah , hamba-Mu ini sudah berhasil menyatukan cinta kasih seorang istri kembali kepada hamba . Semoga keturunan – keturunanku bisa menjadi orang yang sholeh sholehah nantinya . Aamin ! “ lanjut suamiku meneruskan doanya . Dan tak lama kemudian suamiku kembali tidur .
Setahun kemudian , aku , suamiku , dan anak – anakku menziarahi makam Nabilah . Disana anak – anak kami kompak untuk menaburkan bunga diatas makamnya .
“ Nabil , maafin gue yah ! Tahun lalu gue nggak bisa menjengukmu disini . Dimakam yang indah ini . “ kata suamiku setelah selesai mengirim doa buat Nabilah .
“ Jangan khawatir , Anton sudah masuk penjara dikarenakan dia mau mencelakaiku setahun lalu . Dan kali ini dia harus dihukum , nggak seperti saat dia membunuh lo dulu . “ kata suamiku .
“ Nabil , terima kasih banyak . Kau sudah mewariskan suami yang benar – benar sempurna buatku dan buat keluargaku . Maaf karena dulu aku pernah cemburu padamu waktu Umam nunjukin fotomu ke gue waktu bulan madu dulu . “ kataku sembari mengelus kuburan Nabilah itu .
“ Dan maaf telah pernah mengecewakan orang yang kau sayangi ini , yang sekarang merupakan suamiku . “ lanjutku yang masih mengelus kuburan Nabilah .
“ Aku janji , aku nggak akan menyakiti hati orang yang kau cintai ini , Nabilah . Dan aku rela kalau disurga nanti kita sama – sama menganggap Umam sebagai suami kita berdua . “ sambungku .
“ Aku harap kau tenang disana , Nabilah ! “ suamiku melanjutkan .
Dan akhirnya kami semua itupun pulang . Terkecuali suamiku yang masih saja meratapi makam Nabilah itu .
“ Umam , memang Shela itu adalah sosok istri yang cocok untukmu ! “ suara yang muncul dari makam Nabilah .
“ Jagalah dia untukku , Umam . Aku akan menemuimu disurga nanti ! Tapi , jangan datang kesana cepat – cepat lo ! “ suara yang muncul dari makam Nabilah .
“ Pasti itu . Aku janji ! “
“ Kau itu beruntung memilih Shela sebagai istrimu , Umam . Dan diapun beruntung telah memilihmu sebagai suaminya . Dan disini akupun beruntung bisa membuat kalian berdua bahagia . Semoga Allah mengabadikan cinta kalian berdua . “ suara yang muncul dari makam Nabilah .
“ Aamiien ! “
THE END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar