You Murderer



You murdeRer
The Fall Girl
Sebuah cerita mengisahkan sebuah cerita cinta yang penuh dengan pertumpahan darah. Kisah cinta seorang siswi yang dirasuki oleh seorang hantu siswi psychopath. Sehingga membuat tempramennya berubah 180o. Dia akan membunuh siapapun siswi maupun siswa yang mencoba mendekati ataupun mengganggu pujaan hatinya itu.
Januari 2017 ...
“Vivi, apa yang telah kau lakukan, he? Kenapa kau membunuh Nabilah dan Melody? Jawab!” bentak Umam yang sudah meratapi kedua teman baiknya itu tersungkur bersimbah darah.
“A.. aku, aku tidak tahu!” jawab Vivi mencoba menghapus ingatannya tentang kejadian itu.
“Aku benci kamu, Vi. Aku benci!!” kecam Umam yang sudah tidak bisa menahan emosinya itu.
“Tidak.. tidak, tun.. tunggu, Mam. Tunggu!” jawab Vivi yang sudah tidak bisa bicara apa – apa lagi, melihat kalau Umam sudah membencinya.
Tiga tahun yang lalu, aku mempunyai pengalaman yang teramat berharga. Pengalaman kalau diriku sudah berhasil mendekati dirinya. Meskipun aku, Niken. Harus menyingkirkan saingan – sainganku dalam mendapatkan dirinya.
Setelah aku bisa jadian dengan dirinya, aku merasa teramat bahagia. Aku bersumpah kepada diriku sendiri kalau aku akan selalu menjaganya, dan selalu waspada supaya tiada seorangpun yang akan merebutnya dariku.
Kedekatanku dengan Umam, ternyata menimbulkan kecemburuan yang besar dari sebagian siswi – siswi di SMKN 2 Merdeka, Blitar.
“Tsk. Ternyata gadis psychopath itu mampu untuk mendapatkan cintanya Umam, yah? Kita harus singkirin gadis itu, sebelum kita takkan mendapatkan sebuah kesempatan apapun untuk mendekati Umam,” ujar Selfi geram.
“Iya, tapi apa kalian tidak tahu kalau gadis psycho itu selalu menghabisi siapapun yang mencoba mendekati Umam, apa kita bisa untuk menyingkirkan dirinya?” tanya Lusi.
“Kalau hal itu, sebaiknya kita pikirkan nanti. Jikalau kita beritahu hal ini kepada Umam dan kepada para guru yang lainnya, pastinya mereka bakal sangat membenci Niken. Dengan begitu kita pastinya akan bisa buat nyingkirin dia dari Umam. Terlebih lagi, jikalau penyakit psychopathnya itu kambuh, dan ia sudah tak ada harapan buat mendapatkan cinta Umam lagi, bisa dipastikan ia akan bunuh diri. Simpel, kan?” jawab Selfi mempunyai ide licik.
Setelah itu, Selfi dan kelima temannya yang lain, segera melapor kepada guru – guru, sehingga aku itupun langsung dikeluarin dari sekolah, terlebih lagi, aku juga diputusin sama Umam, sang pujaan hatiku itu.
Karena hatiku sudah benar – benar hancur, akupun sudah tidak bisa berbuat apa – apa lagi untuk memperbaiki semuanya. Sehingga malam harinya, aku itupun datang kesekolah. Malam itu, aku berniat untuk bunuh diri. Berharap kalau dengan melakukannya, aku mampu untuk melupakan semua yang telah terjadi. Aku melakukan bunuh diri, tepat dikelas X – A, kelas dimana aku dan Umam pertama kali bertemu.
Keesokan harinya, ketika aku ditemukan oleh OB sekolah, saat mereka hendak membersihkan ruangan kelas X – A, mereka merasa curiga dengan aroma yang teramat menyengat dari dalam kelas. Sehingga mereka itupun segera menghampiri kelas X – A. Karena kukunci pintu itu dari dalam, akhirnya mereka bisa masuk dengan cara didobrak.
“Astaga. D.. dia inikan, Niken?” ujar Pak Anggoro terkejut.
“Sebaiknya aku laporkan hal ini kepada kepala sekolah dan para guru lainnya!” kata Pak Udin.
Pak Udin itupun langsung pergi meninggalkan Pak Anggoro dan segera pergi keruang kepala sekolah, berharap kalau pak kepsek itu sudah datang. Dan syukurlah Abah Nadjib, kepala sekolah SMKN 2 Merdeka, sudah datang.
“Pak, gawat... gawat, pak. Gawat...!!” ujar Pak Udin panik.
“Gawat? Gawat apanya, pak?” tanya Abah Nadjib yang masih terlihat santai itu.
“Ni.. Niken, pak. Niken..” jawab Pak Udin masih terlihat panik.
Karena masih terlihat panik, Abah Nadjib itupun langsung memberikan sebuah air putih kepada pak Udin, dan menyuruhnya untuk mengambil napas dalam – dalam, untuk meredakan kepanikannya itu. “Sekarang, katakan. Apa yang sebenarnya terjadi soal Niken, he?” tanya Abah Nadjib. “ Niken, dia.. dia bunuh diri, pak. Mayatnya kami temukan menggantung tepat dikelas 10A. Dari kelihatannya, dia melakukan bunuh diri itu, kemaren malam!” jawab pak Udin.
“Astaga. Ayo, kita segera kesana!” ajak Abah Nadjib.
“Iya,”
Umam yang mendengar kabar itu dari luar ruang kepala sekolah, langsung terkejut. Dia nggak menduga kalau kata – kata yang diucapkan Niken kemaren siang, kalau dia kepengen bunuh diri, ternyata benar.
Umam benar – benar merasa bersalah akan peristiwa itu, dan diapun segera pergi menuju kekelas XA, dimana mayat Niken itu ditemukan.
“Niken, kenapa kau nekad melakukan semua ini, aku benar – benar mencintaimu. Hanya karena perbuatanmu yang telah menghabisi seluruh teman – temanmu yang mencoba mendekatiku saja, yang membuatku marah padamu. Meskipun begitu, aku tidak bisa mengatakan kalau aku benci padamu! Lalu, mengapa kau nekad melakukan semua ini, Ken..!” kata Umam yang tidak bisa menahan air matanya yang sudah berceceran diatas mayat Niken.
Aku melihat Umam yang bersedih sampai seperti benar – benar tak tega. Aku tidak menyangka, kalau dia benar – benar mencintaiku. Seandainya aku tidak melakukan hal yang bodoh dengan bunuh diri, mungkin aku akan bisa selalu berada didekatnya.
Tak lama setelah itu, aku itupun keluar dari ruang dimana mayatku terbaring disana. Diluar, aku menemukan Selfi dan kelima temannya itu lagi berbisik – bisik. Oleh karena itu, aku itupun langsung menghampiri mereka.
“Hei, rencana kita akhirnya berhasil juga. Akhirnya kita bisa juga untuk menyingkirkan gadis psycho itu dari kehidupan Umam, untuk selama – lamanya!” kata Selfi berbisik – bisik.
“Iya, dengan ini, kita pasti akan bisa untuk mendekati Umam, tanpa ada halangan apapun!” jawab Bella.
“Sekarang, sebaiknya kita segera menghampiri Umam dan mencoba menghiburnya, supaya kita akan mendapatkan simpati darinya,” ajak Lusi.
Akhirnya mereka berenam itupun memasuki kelas X – A untuk menghibur Umam yang lagi berkabung itu. Aku benar – benar tak bisa percaya kalau mereka semua telah merencanakan semua ini untuk mencelakaiku. Aku juga tak menduga kalau Bella, teman baikku sendiri, bersekongkol dengan Selfi dan Lusi untuk turut mencelakakan aku. Mulai dari hari itu, aku bersumpah kalau diriku akan membalas dendam kepada mereka berenam.
Namun, dengan bentuk arwah, aku takkan mungkin bisa untuk membalaskan dendam kepada mereka. Oleh karena itu, aku itupun akhirnya menunggu dan menunggu. Sampai setahun kemudian, tatkala siswi cantik, dan manis itu datang.
Juli, 2015.
Bulan juli tahun 2015, bulan itu bertepatan dengan tahun ajaran baru. Ditahun itulah, aku menemukan seorang siswi yang mempunyai sedikit kesamaan denganku, yaitu dia sedikit memiliki sifat psychopath. Dia adalah Anggun Vivi Rubiyanti.
“Vi, elu daftar disini juga yah?” tanya Melody manis.
“Iya, nih. Karena sekolah ini merupakan sekolah yang elit, dan yang paling dekat dengan rumahku. Jadi kuputuskan saja untuk bersekolah disini. Kamu disini sama siapa?” jawab Vivi.
“Aku kesini bersama Nabilah, Shela, Astrid, dan Viona. Mereka semua kuajak untuk bersekolah disini karena kami semua nggak kepengen untuk berpisah denganmu, Vi!” kata Melody.
“Ditambah lagi, kami ini kepengen untuk bersaing mendapatkan cinta dari Umam. Mau ikut?” imbuhnya.
“Nggak, ah. Gue nggak mau merebutkan cowok yang sudah banyak direbutin oleh cewek.” jawab Vivi menolak.
“Ya udah, sampai ketemu dikelas, itu juga kalau kau keterima disekolah ini..!” kata Melody sambil berlalu dari hadapan Vivi.
Setelah Melody meninggalkan Vivi seorang diri, tiba – tiba dari belakang ada seorang siswi yang menabraknya. Dilihat dari wajahnya, dia benar – benar pucat pasi. Ketika Vivi mencoba menyapanya sebanyak lima kali, gadis itupun akhirnya menatap Vivi dengan tatapan yang sangat tajam. Vivi yang melihat tatapan gadis misterius itu tidak bisa berbuat apa – apa selain, diam tak bisa bergerak.
“Ada apa ini, kenapa badanku tidak bisa digerakkan?” batin Vivi.
“Aku memerlukan dirimu.. aku memerlukan ragamu untuk membalaskan dendam! Aku butuh dirimu, Vi. Aku butuh kamu!” kata gadis misterius itu.
Seketika itu juga, gadis misterius itu langsung merasuk kedalam raga Vivi. Saking kuatnya aura dendam yang muncul pada gadis misterius itu, membuat Vivi tak berdaya untuk bisa menghalangi hantu Niken itu buat merasukinya.
“Hahhaaha...” Vivi itupun tertawa keras.
“Akhirnya aku bisa juga merasuki raga gadis cantik ini. Dengan menggunakan raganya, pastinya aku akan bisa membalaskan dendam kepada mereka semua, sekaligus mengejar cintanya Umam untuk kedua kalinya,” imbuhnya kala itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar