Niken, Gadis Setengah Dewi (Misteri Kota Hantu).


Tepat tanggal 22 July 2014.. tepat disebuah sekolah tua yang berada tepat di kota hantu Bisma Indah 02. Disana, Niken sedang bertarung dengan sesosok hantu yang sering orang – orang bilang. Kuntilanak. Namanya adalah Sari. Konon, Sari ini dulunya adalah kembang kota di Bisma Indah 02 tersebut. Saking cantiknya, dia akhirnya menjadi rebutan para cowok – cowok biadab. Sehingga suatu hari, Handoko, walikota kota Bisma Indah itu berhasil memperkosanya. Setelah memperkosa Sari, Handoko itu langsung membunuhnya. Dan tepat disaat itu, kejadian – kejadian aneh itupun akhirnya mendera kota tersebut. Hingga akhirnya kota Bisma Indah 02 tersebut menjadi sepi. Konon, semua warganya telah dihabisi oleh hantu Sari yang menjelma sebagai kuntilanak. Tapi itu sudah 30 tahun yang lalu, sekitar 1984.
Tapi dua tahun kemudian, datanglah dua orang kyai yang juga termasuk paranormal hebat dikotanya. Mereka berdua berhasil menyegel kekuatan para hantu yang ada disana kedalam sebuah lentera hitam. Sehingga para hantu itu nggak bisa keluar dari lentera hitam itu. Cuman waktu itu ada satu hantu yang berhasil meloloskan diri dari lentera hitam itu. Namanya adalah kuntilanak Nisa. Nisa ini ditugaskan oleh Sari untuk mencari cara untuk melepaskan mereka semua dari lentera hitam tersebut. Hingga sepuluh tahun kemudian, tepat pada tahun 1996, lahirlah seorang gadis yang mempunyai darah titisan dari dua orang kyai tersebut. Gadis itu bernama Niken Prida Maharani.
Let’s go back to story. Dengan berbekal sebuah jimat yang dia temukan ketika dia menjelajahi kota hantu itu, Niken mencoba buat mengalahkan kuntilanak tersebut.
“ (memanggil) Niken… Niken..! “ Hantu Sari memanggil.
“ Apa nggak ada cara yah buat mengalahkannya?! “ batin Niken yang masih terus berlari.
“ Aku butuh kamu Niken.. aku memerlukan ragamu. Hihihi! “ lanjut hantu Sari.
Tiga minggu yang lalu, ketika mereka dalam perjalanan pulang dari rekreasi. Tak disangka – sangka, mereka malah tersesat menuju hutan larangan.
Ketika mereka melintasi hutan larangan tersebut, mereka akhirnya sampai disebuah kota, kota itulah yang bernama kota Bisma Indah yang sudah terlihat nggak ada penduduk, alias kota mati.
“ Kota macam apa ini!? “ seru Shelly.
“ Kayaknya ini sudah seperti kota mati. “ jawab Mela.
“ Bu, kayaknya kita salah arah deh, seharusnya kita tadi belok kanan, bukan belok kiri! “ kata Agus.
“ Sotoy, lo itu. Gus! “ ledek Shelly.
“ Biarin. “ jawab Agus.
“ Sudah diam kalian berdua. “ tegur Bu Diana.
“ Hm, pasti disana banyak hantunya. Menarik sekali kalau gue bisa ngelihat mereka. “ sahut Aan.
Sementara itu, Niken dan Vivi enggan untuk keluar. Bukan karena takut, tapi, waktu itu Vivi itu sedang sakit. Jadi, sebagai teman, sudah merupakan solidaritas buat Niken untuk ngerawat Vivi.
“ Lo baik – baik saja kan, Vi!? “ Tanya Niken khawatir.
“ Gue baik – baik aja ko’. “ jawab Vivi pucat.
“ Ya udah. Gue keluar sebentar yah! “ kata Niken.
Setelah itu, Niken itupun memutuskan untuk keluar mobil guna bergabung bersama teman – teman yang lainnya, meninggalkan Vivi sendiri di dalam mobil.
Ketika Niken keluar dari mobil, hawa gaib yang cukup kuat itu mulai mendera dirinya. Dia tidak tahu apa yang terjadi nantinya, tapi it’s not sound good indeed. Tak lama setelah itu, terlihat seseorang pria yang memakai sorban putih sembari membawa pedang dipundaknya. Entah siapa dia, tapi pastinya dia akan membantu mereka untuk bisa keluar dari kota itu nantinya.
“ Siapa orang tadi yah? “ Tanya Niken keheranan.
“ Dah, sebaiknya gue gabung sama temen – temen yang lainnya! “ kata Niken.
Dan disaat itu, Niken dah bergabung sama teman – temannya..
“ Bu, kita pulang aja yuk! Kasihan tuh Vivi. “ kata Niken.
“ Ya..ya. Ibu tahu itu. Tapi, kita tidak tahu jalan keluarnya, Ken! “ jawab Bu Diana.
“ Ngga usah terburu – buru, Ken. Sebaiknya kita jelajahi dulu kota tua ini. Lumayanlah tambah ilmu! “ seru Aan.
“ Ihh, lo ngga takut apa kalau disana banyak hantunya!? “ Tanya Shelly.
“ Ngga donk. Karena lo itu kan juga hantu, Shel! “ jawab Aan meledek.
“ Dasar lo itu, An. Jika gue jadi hantu, lo adalah orang pertama yang bakal gue hantuin! “ balas Shelly.
“ Kalau setannya kayak lo sih, gue ngga kan takut – takut amat! “ jawab Aan.
Tanpa disadari, tiba – tiba seorang kakek tua bersorban hitam langsung menghampiri kami.. Dia bermaksut mencegat kami semua untuk memasuki kota kosong yang ada didepan kami.
“ Hentikan! Jangan sekali – kali kalian semua menginjakkan kaki kalian di kota hantu tersebut. “ seru seorang kakek tiba – tiba.
“ Siapa kau ini, kek? “ Tanya Mela.
“ Kalian ngga perlu tahu siapa aku. Tapi yang terpenting sekarang ini, janganlah kalian sampai menginjakkan kaki di kota setan itu! “ jawab kakek itu.
“ Ahh, jangan bicara omong kosong, kek. “ sahut Agus dan Aan serentak.
“ Tapi, kota itu terlalu berbahaya jikalau kalian semua jelajahi!! “ jawab kakek itu keras.
“ Memangnya kenapa ko’ kami semua dilarang untuk menjelajahinya, kek? “ Tanya Bu Diana.
“ Lima tahun lalu, beberapa orang menjelajahi kota ini, tapi tiada satupun diantara mereka yang berhasil keluar dari sana. Kalau ngga salah, salah satu dari mereka namanya Siti dan Nurul! “ jawab kakek itu.
“ Heeh, baik. Ayo kita selamatkan mereka berdua! “ kata Agus.
“ Apa!? “ sahut yang lainnya.
“ Jikalau kalian tetap bersikeras, aku ngga akan menghalangi kalian. Tapi, terimalah resikonya sendiri. “ jawab kakek tadi.
Dan seketika itu jua, kakek itupun tiba – tiba menghilang. Aneh memang kakek itu, tapi suatu saat, pasti Niken akan mengetahui siapakah kakek tadi.
“ Kemana kakek tadi!? “ Tanya Shelly dan Mela serentak.
“ I don’t know. “ jawab Niken.
“ Ada yang aneh dengan kakek tadi. Sepertinya dia tahu sesuatu tentang kota ini. “ batin Bu Diana.
“ Lho, dimana Agus dan Aan? “ Tanya Bu Diana serentak.
“ M.. mereka menghilang!? “ sahut Shelly dan Mela panik.
Tiba – tiba, mereka semua melihat Agus dan Aan sedang berlari menuju kota Hantu itu. Ternyata mereka itu memang anak – anak yang bandel yah, sudah diingetin kalau kota itu merupakan kota hantu. Eh, masih ngeyel aja untuk kesana.
Melihat Agus dan Aan berlari menuju kota hantu tersebut, membuat mereka segera menyusul Aan dan Agus. Sementara itu, Vivi itupun ditinggal sendirian didalam mobil. Ceroboh amat yah mereka itu.
Setelah kepergian mereka semua guna menyusul Aan dan Agus. Hal aneh mulai terjadi terhadap Vivi. Tiba – tiba bayangan hitam pekat itu merasukinya dalam keadaannya yang belum sadarkan diri.
“ Hahaha..!!! “ Vivi itupun tiba – tiba tertawa histeris.
“ Akhirnya gue bisa menyatu juga dengan tubuh wanita ini! “ Vivi mengeluarkan mata putih.
“ Dengan begini, gue bisa mendekatimu, Niken. “ lanjut Vivi.
Dan kemudian diapun keluar dari mobil dan langsung mengejar mereka berenam. Mengetahui hal yang terjadi, akhirnya pria bersorban putih itupun kembali muncul.
“ Apa yang sebenarnya kau rencanakan pada Niken, Sari!? “ pikir Umam.
“ Hmph. Apa kau mencoba menyatu dengan pewaris kedua kyai itu? “
“ Jikalau begitu, aku terpaksa harus segera bertindak untuk menghentikanmu! “
Sesampainya di alun – alun kota tersebut, tiba – tiba waktu itu berubah jadi malam. Padahal, jarak dari mobil ke alun – alun kota tersebut tidaklah jauh, cuman dua kilometer. Apalagi, waktu mereka memasuki kota tersebut, tepat masih pagi hari. Aneh kan!
Kebingungan – kebingungan ini masih terus mendera mereka semua. Apalagi setelah mereka melihat bayangan – bayangan hitam yang melintas dan kemudian menghilang.
Dikarenakan panik mendera mereka semua terkecuali Niken yang terlihat santai – santai aja. Entah mereka pada berlari kearah mana, tapi dengan ini Niken harus segera mencari mereka semua dan segera kembali ke mobil.
“ Sial, mereka kabur..!! “
“ Sekarang gue harus segera nyari mereka semua dan segera kembali ke mobil dan pergi dari tempat mengerikan ini. “
Disaat Niken sampai digerbang utara alun – alun, tiba – tiba disana dia bertemu dengan Vivi. Dan kemudian Niken tanpa tahu menahu, dia langsung menghampiri Vivi yang lagi duduk dikursi samping gerbang utara alun – alun.
Ketika Niken sampai ditempat Vivi berada, tiba – tiba Vivi itupun langsung meluk Niken. Dan mulai saat itulah, sikap, omongan, dan sifat Vivi mulai berubah. Bahkan suaranya pun sudah bukan suara Vivi seperti yang biasanya.
“ Vivi, mengapa lo ada disini, bukankah lo tadi ada di dalam mobil? “ Tanya Niken penasaran.
“ Niken, akhirnya setelah sekian lama, gue bisa ketemu lo disini..” jawab Vivi aneh.
“ S..Sekian lama!? “ Tanya Niken mulai curiga.
“ Iya. Sekian lama. Aku sudah nunggu lo disini sudah 30 tahun! “ jawab Vivi aneh.
“ Tiga puluh tahun!!? Sebenarnya siapakah lo itu!? “ kata Niken yang sudah curiga itu.
“ Aku adalah Sari, Ratu hantu disini..! Senang bertemu denganmu, Niken! “ jawab Vivi mengeluarkan mata putih.
Dan disaat itu juga, Niken berusaha melepaskan dirinya dari pelukan Vivi. Tapi ngga bisa. Dan langsung aja Vivi yang sudah kesurupan itu langsung menusukkan pisau ke perutnya Niken. Dan dikarenakan itulah, Vivi mulai sadar akan dirinya.
“ Siapa dirimu? Keluar dari tubuhku..keluar!! “ bentak Vivi.
“ Ngga..gue nggak kan keluar dari ragamu, Vivi! “ jawab Vivi kesurupan.
“ Lo dah ngelukain sahabat terbaik gue.. “ bentak Vivi.
“ Haha..Itulah tujuan gue gunain raga lo, Vi! “ jawab Vivi kesurupan.
“ Vi.. Vi, lo itu dah..” kata Niken sebelum pingsan.
“ N.. Niken! “ jawab Vivi.
“ Sial, dia tetap memberontak. Sebaiknya gue cepat pergi dari sini, sebelum dia berhasil nguasain raganya kembali. “ kata Vivi kesurupan.
Dan kemudian, Vivi itupun menghilang. Entah pergi kemana dia, tapi yang pasti dia akan menemui Niken nanti.
Setelah Vivi meninggalkan Niken yang tergeletak pingsan itu, bersimbah dengan darah yang keluar dari perutnya, memancing Umam keluar dan segera menggendongnya menuju kesebuah tempat yang aman. Disanalah mereka bertemu untuk pertama kalinya.
Dua jam kemudian, setelah Niken diselamatkan dan dirawat oleh Umam, akhirnya dia sadar juga.
“ Hm. Niken! Dia cukup manis juga untuk seorang gadis seusianya. “ kata Umam lirih.
“ Aku masih penasaran kenapa Sari sangat menginginkan untuk membunuh Niken. Pasti dia menyembunyikan sesuatu yang sanggup memancingnya untuk keluar dari sarangnya! “ lanjut Umam.
“ … “ Niken membuka matanya.
“ D.. dimana aku!? “ Tanya Niken bingung.
“ Syukurlah lo dah sadar, Niken! “ jawab Umam senang.
“ S.. siapa lo sebenarnya? “ Tanya Niken kaget.
“ Gue? Gue adalah orang yang nyelamatin lo tadi. “ jawab Umam.
“ Astaga. Syukurlah! Gue kira lo itu orang yang mau macem – macem ke gue? “ kata Niken lega.
“ Hei, setidaknya lo ngucapin terima kasih ke gue, bukannya curiga ke gue! “ kata Umam.
“ Iya, Terima kasih kalau gitu. Dah puas? “ Tanya Niken.
“ Hm. Sudahlah! “ jawab Umam.
Dan tiba – tiba, tanpa mereka sadari, datanglah dua orang hantu yang berwujud seperti Anjing. Setidaknya seperti itulah kelihatannya.
Begitu melihatnya, Niken itupun langsung tersentak kaget dan ketakutan atas kedatangan siluman anjing itu. Tapi, hal itulah yang semakin membuat Umam penasaran akan identitas Niken yang sebenarnya.
“ M.. makhluk apa tuh mereka itu!? “ tanya Niken panik.
“ Kau? Ternyata lo juga memiliki mata batin rupanya! “ jawab Umam.
“ G.. gue ngga ngerti apa maksutmu? Mata batin!? “ Tanya Niken
“ Iya. Hanya orang yang memiliki mata batinlah yang bisa melihat akan kedatangan makhluk – makhluk astral. Dan kaupun telah membuktikannya! “ jelas Umam.
“ Sudahlah, sebaiknya kita hadapi mereka dulu! “ lanjut Umam.
“ Apa? Menghadapi m.. mereka!? “ Tanya Niken ketakutan.
“ Tentu saja. Disini, lo itu harus melawan atau mati! “ jawab Umam.
“ Ogah ah. Lo aja sendiri! “ jawab Niken ketakutan.
“ Hmph. Okelah kalau begitu. Untuk sementara waktu ini, gue bakal bantu lo! “ jawab Umam.
Dan akhirnya Umam itupun melawan kedua siluman anjing itu sendirian. Untungnya siluman anjing itu tidaklah kuat, sehingga Umam bisa mengalahkannya dengan mudah, tanpa menggunakan pedangnya.
“ S.. siapa lo itu sebenarnya? “ Tanya Niken terpaku.
“ Gue? Gue juga sama – sama manusia kayak lo. “ jawab Umam.
“ Gue tanya, siapa sebenarnya lo itu!? “ tanya Niken sedikit membentak.
“ Lo bisa ngomong kalau gue ini adalah malaikat pelindung lo, Ken! “ jawab Umam.
“ Bullshit. “ ujar Niken.
“ Eh, ngomong – ngomong dimanakah gue ini sebenarnya? “ tanya Niken.
“ Hm, lo dan semua teman – teman lo sekarang ini ada dikota terlarang. “ jawab Umam.
“ Kota terlarang..? “ tanya Niken.
“ Iya. Ini merupakan kota Bisma 02. Yang telah hilang 30 tahun yang lalu. “ jawab Umam.
“ Bisakah lo jelaskan sedikit saja tentang kota ini. Mengapa kota ini berhantu dan ditinggalkan begitu saja? “ pinta Niken.
“ Ok, gue bakal nyeritain sedikit aja tentang kota ini. “ jawab Umam.
“ Dulu kota ini merupakan kota yang indah dan maju, dan sama seperti kota – kota yang lain. Tapi 30 tahun yang lalu sebuah tragedy menimpa kota ini. “ kata Umam.
“ Ada seorang wanita cantik jelita yang diperkosa lalu dibunuh ditempat ini. Dan setelah itu, dia membalas dendam atas semua penduduk sini, hingga tiada satu penduduk pun yang berhasil meloloskan diri. Dan wanita itulah yang menjadi ratunya dikota terlarang ini. “ lanjut Umam.
“ Tapi, siapakah wanita itu!? “ tanya Niken.
Dan seketika itu jua, Umam langsung memukul perut Niken hingga dia ngga sadarkan diri, dan kemudian membawanya ketempat yang jauh lebih aman. Yaitu disebuah sekolah tua.
Sebelum Umam ninggalin Niken disana, Umam itupun memberikan sebuah pedang, jubah, dan kekuatan sihir kepada Niken. Sehingga dia bisa menjaga dirinya sendiri. Selain itu, Umam itupun juga meninggalkan dua pucuk surat yang akan menjelaskan tentang kota terlarang itu.
“ Aku harap lo bisa menjaga dirimu sendiri, Ken! “ kata Umam lirih.
“ Tapi, suatu saat nanti kita bakal ketemu lagi! Ketika lo benar – benar butuh bantuan gue lagi. “ lanjut Umam.
“ Sekarang ini, gue punya urusan yang perlu gue selesaikan terlebih dahulu.
Dan akhirnya setelah itu, Umam itupun meninggalkan Niken seorang diri didalam ruang ganti sekolah tua.
Sebangunnya Niken dari pingsan, dia itupun langsung kaget karena dia ngga lagi berada disebuah apartement, tapi malah disebuah ruang ganti sekolah SMAN Bisma 1.
“ Ih, dimana gue sekarang ini? “
“ Sebenarnya apa yang dilakukan pria aneh itu kepadaku!? “
“ Ruang ini, sepertinya adalah ruang ganti sekolah! “
Keesokan harinya, ketika cuaca yang lagi mendung. Niken itupun berusaha untuk dapat keluar dari sekolah mistis tersebut. Namun, berjam – jam dia mencarinya, dia nggak menemukan satupun jalan keluar itu.
Hingga suatu ketika, pada malam itu terdengar suara bordering dari handphone milik Niken. Setelah dibuka, ternyata itu adalah panggilan masuk dari Bu Diana. Tapi, setelah diangkat suara yang mengejutkan itupun terjadi.
“ Ken.. Niken, tolong.. tolong!! “ teriak Bu Diana dari teleponnya.
“ Halo, Bu..Hallo!! “ jawab Niken keras.
“ Tolong, Ken.. tolong! Disini banyak orang yang bermuka aneh. Tolong.. tolong!!! “ lanjut Bu Diana lewat teleponnya.
Dan sebelum Niken menanyakan keadaan dan keberadaan dari Bu Diana, telepon dari Bu Diana itupun langsung terputus.
Hal itu semakin membuat perasaan Niken kacau. Dia semakin merasa pesimis untuk bisa keluar dari kota hantu ini. Tapi, demi menyelamatkan teman – teman dan gurunya, semangatnya itupun semakin membara.
Satu setengah jam kemudian, terdengar suara tangisan yang berasal dari luar ruang ganti sekolah. Dengan niat pengen keluar dari sekolah ini, membuat Niken memberanikan diri untuk menuju arah suara itu. Barangkali ada sesuatu yang bisa digunakan untuk membuka pintu keluar sekolah.
Sekeluarnya Niken dari ruang ganti, dia hanya mendapati beberapa siluman anjing yang telah merasakan kehadiran Niken ditempat itu. Dengan kehadiran para siluman anjing itu, membuat Niken ketakutan tak berhingga. Tapi, tak lama kemudian dia mendengar bisikan dari Umam untuk menggunakan pedangnya yang telah diberikan Umam padanya.
“ Hm, jangan takut Niken. Gunakanlah pedang yang kuberikan padamu itu! “ bisikan dari Umam.
“ Pedang? “ Tanya Niken sembari melihat ke punggungnya. Betapa terkejutnya dia ketika ia melihat sebuah pedang yang sudah berada di punggungnya.
“ Iya. Gunakanlah pedang itu. Pasti lo bisa untuk mengalahkan para setan – setan itu. “ bisikan dari Umam.
“ Baiklah kalau begitu. “ jawab Niken.
Dengan bisikan dari Umam tadi, akhirnya Niken itupun berani mengangkat pedangnya guna melawan beberapa siluman anjing itu. Dan dengan mudah pula, dia berhasil mengalahkan beberapa siluman anjing tadi.
Setelah berhasil mengalahkan mereka, Niken itupun langsung menuju ke ruang IPS 2. Dimana arah suara tangisan itu berasal. Tapi, ketika dia sampai diruang itu, dia ngga nemuin siapa – siapa yang menangis. Malah, disana dia bertemu dengan hantu gadis kecil yang sedang bermain dengan bonekanya. Parasnya cantik jelita. Tapi, setelah Niken mendekat kearahnya, rupanya berubah seperti rupa Niken waktu dia seusianya.
“ Dik.. Siapa namamu? “ tanya Niken.
“ Kenapa adik bisa berada disekolah aneh ini! “ lanjut Niken.
“ Nanana..nanana..! “ gadis kecil itu bernyanyi.
Setelah itu, gadis kecil itupun langsung menoleh kearah Niken. Hal itu langsung membuat Niken tersentak kaget melihat rupa gadis itu.
“ Siapa gue..? gue adalah masalalumu! “ kata gadis kecil itu.
“ Astaga. Rupanya dan suaranya sama persis denganku. “ jawab Niken kaget.
“ … “ gadis kecil itu membaca mantera.
Dan seketika itu jua, Niken langsung pingsan. Entah apa yang terjadi setelah itu, tapi mungkin ini bukanlah hal yang baik.
Sesadar Niken dari pingsannya itu, dia melihat sekolah yang dia tempati itu ramai. Sama seperti sekolah – sekolah pada umumnya.
“ Aneh. Bukankah sekolah ini tadi sepi. Tapi, kenapa ko’ sekarang jadi ramai seperti ini!? “ pikir Niken.
“ Oh, iya. Gadis kecil itu..” lanjut Niken.
“ Dimana dia berada!? “
Ketika itu jua, terdengar bisikan dari Umam yang menyuruh Niken untuk segera keluar dari sekolah itu. Mendengar bisikan dari Umam tadi, langsung membuat Niken gelisah. Dia berusaha untuk mencari jalan keluarnya, tapi dia ngga menemukannya satupun..
Tapi, untunglah Umam masih mau membantunya. Dia menyuruh Niken untuk membaca manteranya yang ada disebuah kotak yang tadi diberikannya. Dan dengan itulah, Niken itupun berhasil keluar dari dunia ilusi itu.
“ Hebat sekali kau..! “ kata gadis kecil itu.
“ Dengan begini, lo ngga kan bisa memasukkan gue ke ilusi lo lagi! “ jawab Niken.
“ Sudah menjadi nasibmu untuk tetap terkurung dikota setan ini, Niken! “ ujar gadis kecil itu.
“ Hmph. Gue ngga butuh omong kosong lo. Gue ngga percaya apa yang kau katakan itu! “ jawab Niken.
“ Terserahlah. Suatu saat nanti, kita akan bertemu lagi, Niken! “ jawab gadis kecil itu. Dan kemudian dia menghilang.
Tak disangka – sangka, efek yang diderita Niken setelah masuk ke dunia ilusi itu sangatlah kuat. Sampai – sampai seluruh badannya bergetar hebat, hidungnya mengeluarkan darah, dan diapun akhirnya tersungkur.
Untung saja, Umam membantunya tadi, kalau tidak mungkin Niken sekarang ini ngga bisa tertolong lagi.
Ketika kondisi Niken sudah membaik, diapun langsung melanjutkan perjalanannya menyusuri bagian sekolah lebih dalam lagi. Hingga dia sampai disebuah lorong. Sesampainya dilorong itu, Niken menemukan sebuah kunci yang mungkin bisa dia gunakan untuk masuk keruang utama sekolah itu.
Sesampainya diruang utama sekolah itu, Niken langsung kaget ketika melihat hantu tanpa kepala yang langsung muncul dibelakangnya. Pakaian hantu itu sama seperti pakaian kepala sekolah disekolah – sekolah lain di Indonesia.
“ Grrg..Grrg! “ Hantu tanpa kepala itu memunculkan suara yang bikin bulu kuduk berdiri.
“ Sial. “ ucap Niken kaget.
Dan seketika itu juga, hantu itu langsung nyekik Niken.
“ S.. Sial! “ keluh Niken.
“ Grrg..” suara hantu itu.
“ Tidak ada cara lagi. “ kata Niken yang langsung menarik pedangnya dan mengibaskannya tepat mengenai tangan hantu itu. Dan seketika itu juga, hantu itupun menghilang.
Ketika Niken merasa kalau dia sudah aman, tiba – tiba hantu itu muncul lagi. Dia ngga tahu kalau cara untuk mengalahkan hantu itu ialah dengan menusuk jantungnya.
“ Sial. Dia lagi! “ kata Niken.
“ Bagaimana gue bisa mengalahkannya ya? “ Tanya Niken.
Kemanapun Niken berusaha melarikan diri dari hantu tanpa kepala itu. Tapi hal itu ngga berguna. Kemanapun Niken berusaha melarikan diri, dia tetap mengikutinya. Sehingga Niken ngga tau harus gimana lagi untuk bisa lolos dari hantu tanpa kepala itu.
Hingga suatu saat, terbesitlah dalam pikiran Niken tentang sebuah film horror yang sering dia tonton di laptopnya dulu. Disana, dia tahu kalau cara untuk mengalahkan hantu tanpa kepala itu hanya dengan menusuk jantungnya. Setidaknya itulah yang ada di film horror tadi.
Dan dengan tenanga yang tersisa, dia memberanikan dirinya untuk menghadapi hantu tanpa kepala itu yang masih saja terus mengejarnya.
“ Mudah – mudahan film yang gue tonton itu, caranya bisa kugunakan disini! “ batin Niken.
“ Grrg..Grrg! “ suara hantu itu kembali muncul.
“ Itu dia. Sekarang gue harus lakuin hal itu, atau gue nggak kan pernah lolos darinya. “ batin Niken.
Seketika itu juga, Niken itupun langsung menusukkan pedangnya tepat ke jantung hantu itu. Dan seketika itu juga, hantu tanpa kepala itupun akhirnya kembali menjadi Orb. Tetapi, bukannya Orb itu menghilang, tapi Orb hantu itu, langsung masuk ketubuh Niken.
Hampir – hampir saja Niken kehilangan kesadarannya juga dirinya, dan tepat pada saat itu, Umam itupun datang dan langsung menotoknya hingga dia pingsan.
Untuk mengatasi hal ini, Umam itupun langsung memberikan sebuah jimat berupa, cincin, kalung, dan gelang yang didalamnya terdapat beberapa lafadz Al-Qur’an. Sehingga setelah itu, Niken itupun kembali sadar.
“ Akhirnya lo sadar juga, Ken! “ kata Umam sembari tersenyum.
“ Lo? Kenapa lo ada disini? “ Tanya Niken.
“ Gue datang buat bantu lo. “ jawab Umam.
“ Hm. Ternyata hantu tanpa kepala itu merupakan kiriman dari Sari. Apa sih yang dia incar dari Niken itu! “ batin Umam.
“ Aku tahu sekarang. Ternyata Sari itu memang mengincar raga dari Niken. Tapi, untuk alasan apa? “ batin Umam.
“ Gue harus cari tau soal ini lebih jauh lagi. Siapa Niken itu sebenarnya? “ batin Umam.
“ Ayo, kita keluar dari sekolah ini! “ ajak Umam.
“ Bagaimana? Pintu keluarnya terkunci rapat gitu ko’. “ jawab Niken.
“ Sudahlah, ikut saja! “ balas Umam.
“ Bukankah kita harus memasuki ruang utama sekolah itu!? “ Tanya Niken.
“ Jangan dulu. Kau belum cukup kuat untuk melawan hantu – hantu yang ada diruang utama sekolah itu! “ jawab Umam.
Dan kemudian Niken itupun menuju ke pintu keluar sekolah itu bersama dengan Umam. Perasaan Niken itupun bertanya – tanya soal Umam itu. Siapakah dia sebenarnya, mengapa dia sangat paham dan hafal jalan – jalan yang ada dikota hantu itu.
Lima menit kemudian, mereka berdua itupun sampai dilubang dimensi. Sesampainya disana, mereka berdua segera masuk kedalam ruang dimensi itu. Setelah masuk keruang dimensi itu, betapa mengejutkannya, karena tiba – tiba mereka berdua berada diluar wilayah sekolah.
“ Sekarang gue akan beritahu ke lo, siapakah gue sebenarnya! “ kata Umam.
“ Apa!? “ tanya Niken.
“ Gue adalah Umam. Disini, gue merupakan orang yang mencoba mencari keberadaan kedua sahabat baik gue. “ jawab Umam.
“ Siapa nama kedua sahabat lo!? “ tanya Niken penasaran.
“ Nama mereka adalah Siti dan Nurul. Mereka berdua tersesat disini lima tahun lalu! “ jawab Umam.
“ Kata penghulu adat dikampung sebelah, kedua sahabat gue sekarang ini telah diculik oleh dukun Sugeng, kakek tua yang lo temui kemaren dimobil. “ lanjut Umam.
“ Gue ragu ke lo. Apakah lo itu bener – bener manusia, atau lo itu setan yang menyamar?! “ tanya Niken.
“ Gue manusia sama seperti lo. “ jawab Umam.
“ Tapi, bagaimana lo bisa mempunyai kekuatan sakti seperti itu!? “ tanya Niken lagi.
“ Itu merupakan karomah yang diberikan Tuhan kepadaku. “ jawab Umam singkat.
Setelah mendengar kejelasan dari Umam, akhirnya Niken itupun merasa lega. Ternyata hal yang dikhawatirkan selama ini tentang Umam itu adalah salah.
Setelah mereka beristirahat selama setengah jam, akhirnya mereka itupun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Perjalanan mereka kali ini mengantar mereka kesebuah rawa. Tapi, rawa itu membawa aura dan unsur mencekam. Pasalnya, Niken dan Umam itu merasakan kalau ada sebuah bayangan yang terus memata – matai mereka.
“ Rawa ini.. kelihatannya menakutkan!! “ kata Niken yang mulai merinding.
“ Tentu saja. Di kota ini, ngga ada tempat yang ngga menakutkan. Semua tempat dikota ini mengandung unsur mistis yang berbeda – beda. “ jawab Umam.
“ Kelihatannya lo itu dah tahu dan paham deh soal tempat – tempat disini. “ kata Niken mulai curiga.
“ Jangan curiga seperti itu. Gue mengenal tempat – tempat disini karena gue dah lama berada disini. “ jawab Umam.
“ Ingatlah, lima tahun disini, sama dengan lima hari didunia nyata! “ lanjut Umam.
“ Aku mengerti. “ jawab Niken.
Setelah itu, Niken dan Umam itupun akhirnya memasuki rawa misterius itu. Disana, mereka bertemu dengan siluman ular. Kekuatan dari siluman ular itu tidaklah bisa dianggap remeh. Dia mengeluarkan bisa yang sangat mematikan.
Ketika Umam dan Niken hendak menghadapinya, Umam itu pun terkena bisa dari siluman ular tersebut. Sehingga seketika itu juga, dia akhirnya pingsan.
“ S.. Sial..! “ ucap Umam sebelum pingsan.
“ Umam.. Umam!! “ teriak Niken khawatir.
“ Sekarang gue harus gimana nih? “ Tanya Niken panik.
“ Pokoknya gue harus lawan siluman itu, supaya kita bisa keluar dari rawa misterius ini! “ batin Niken.
Dan seketika itu juga, Niken itupun akhirnya memberanikan dirinya untuk melawan siluman ular itu. Dengan mengangkat pedangnya, dia itupun berusaha mengalahkan siluman ular itu. Sehingga pertarungan diantara mereka terjadi sangat sengit. Sekali salah gerak aja, nyawanya bisa melayang.
Beberapa menit kemudian, siluman ular itupun berhasil membelit tubuh Niken. Dan seketika itu juga, dan akhirnya dia menculik Niken.
Siluman ular itu membawa Niken ke sarangnya. Disana, Niken itupun dicoba untuk diracuni oleh siluman ular itu. Tapi gagal. Karena waktu itu, Niken sudah dilindungi oleh jimat yang dipakaikan oleh Umam sewaktu sebelum memasuki rawa misterius itu. Dan karena inilah, siluman ular itupun memasukkan dia ke sarang pengikut – pengikutnya, para ular.
Disarang pengikut – pengikut siluman ular itu, Niken itupun berjuang mati – matian untuk menghadapi para ular – ular tersebut.
“ Sial.. “ ucap Niken.
“ Sekarang apa yang harus gue lakukan untuk keluar dari sarang ular ini? “ batin Niken.
“ Umam..gue khawatir padanya. Apa dia masih hidup?! “ lanjut Niken khawatir.
“ Disini, gue harus melawan atau mati! “ kata Niken teguh.
Dan setelah itu, Niken itupun langsung menyerang para ular – ular itu untuk keluar dari sarang – sarang ular itu.
Sesampainya dia diujung lorong, Niken itupun langsung menemukan selembar surat tua. Didalamnya tertulis sebuah memory seseorang.

Pemujaan terhadap Dewi Ular

Tak kukira kalau aku sudah memuja Dewi Ular selama tiga puluh tahun. Dengan itu, kekayaan dan kejayaan yang aku idam – idamkan selama ini akhirnya tercapai juga. Tetapi, beberapa tahun kemudian, Dewi Ular itu meminta tumbal yang ngga bisa kupenuhi. Dia menginginkan tumbal anak dan istriku.
Dan dari itu, aku mencoba menolak keinginan Dewi Ular itu. Namun, dia selalu dan selalu mengancam untuk membunuhku jikalau aku tidak memenuhi ketentuannya.
Beberapa hari sebelum dia membunuhku, aku itupun berniat untuk membunuhnya. Sehingga suatu ketika, datanglah seorang dukun sakti yang bernama #$%$#. Dengan bantuannya, aku tahu bagaimana caranya untuk mengalahkan Dewi Ular itu.
Kata dukun itu, aku harus segera mencari mustika ular. Dengan itu, Dewi Ular itupun dapat dikalahkan. Tapi, setelah aku mencarinya, akhirnya aku menemukannya di sebuah gua yang berada dijantung rawa ini. Namun dalam perjalanannya, aku diserang oleh seorang Gendruwo penghuni rawa. Dan akhirnya aku itupun mati olehnya. Setahuku, Gendruwo itu adalah kiriman dari dukun sakti itu.
Aku harap, ada seseorang yang akan membalaskan dendamku dengan membunuh Dewi Ular juga dukun sakti itu.
“ Hm, buku siapa nih?! “ Tanya Niken.
“ Mustika ular, jadi hanya itulah yang bisa mengalahkan siluman ular. “ batin Niken.
“Sebaiknya gue segera mencari dimana mustika ular itu berada, dan menyelamatkan teman – temanku juga Umam! “ lanjut Niken.
“ Ngomong – ngomong, kenapa gue mulai mikirin soal Umam yah. Apa gue mulai suka padanya? “ batin Niken.
“ Sudahlah, sekarang sebaiknya gue segera mencari mustika ular itu. “ batin Niken.
“ Siluman ular, setelah hal ini lo bakal menerima balasannya karena telah melukai Umam! “ kata Niken sembari mengeluarkan mata yang sangat tajam.
“ Gue harap, siluman ular itu tak menyuruh anak buahnya itu untuk nghalangin jalan gue! “ lanjut Niken.
Begitu mengetahui kalau Niken berhasil kabur, siluman ular itupun langsung mengirim raja – raja ularnya itu untuk segera mencari dan membunuh Niken. Tapi, hal itu tidak dihiraukan oleh Niken sekarang ini.
Sementara itu, jauh dilain pihak. Di istananya, hantu Sari itupun semakin kehilangan kendali atas tubuh Vivi, karena waktu itu Vivi itupun berusaha mengusir hantu Sari yang merasukinya. Namun, ketika Vivi hampir berhasil, datanglah kakek tua yang ditemui Niken dan teman – temannya kemaren. Ternyata dialah sebenarnya yang bernama Sugeng Riyadi, dukun paling kuat didaerah itu.
“ Keluar.. Keluar!!! “ teriak Vivi mencoba mengusir hantu Sari dari tubuhnya.
“Sial kau, Vi! “ ucap Vivi kesurupan.
“ Aku tidak punya urusan denganmu. Jadi, keluar.. keluar!!!! “ teriak Vivi menjadi – jadi guna mengusir hantu Sari dari tubuhnya.
“ Sial. Kalau begini terus, gue bakal kehilangan kendali atas raga Vivi ini! “ kata Vivi kesurupan.
“ Tenanglah, Sari! “ kata Sugeng tiba – tiba datang.
“ Ada apa orangtua? Tidakkah kau bisa lihat kalau gue ini lagi sibuk?! “ jawab Vivi kesurupan.
“ Tenanglah, Sari. Aku kesini karena ingin membantumu! “ kata Sugeng.
“ Membantu? Membantu untuk apa!? “ Tanya Vivi kesurupan.
“ Yang pertama, gue bakal bantu lo supaya lo bisa menyatu dengan Vivi secara sempurna. Yang lainnya bisa kita bicarakan setelah lo berhasil menyatu dengan tubuh Vivi. “ jawab Sugeng.
“ … “ Sugeng itupun membaca mantera.
“ … “ Vivi terdiam untuk beberapa saat.
“ Hahaha.. Akhirnya.. Akhirnya gue berhasil menyatu dengan tubuh Vivi dengan sempurna. Haha!! “ teriak Vivi kesurupan yang semakin menjadi – jadi.
“ Sari, gue penasaran. Kenapa lo milih merasuki tubuh Vivi ketimbang tubuh Niken yang jelas – jelas bisa membunuhmu? “ Tanya Sugeng.
“ Hmp. Kau bodoh orangtua. Meski Niken itu mempunyai kekuatan sebesar apapun, tapi dia ngga kan bisa membunuhku! “ jawab Vivi kesurupan.
“ Lebih tepatnya, Niken ngga akan mau melakukannya. Iyakan? “ Tanya Sugeng.
“ Tepat sekali. “ jawab Vivi kesurupan.
Mendengar penjelasan dari Sari, membuat Sugeng itu sedikit tersenyum. Entah apa yang dia rencanakan kepada Niken. Tapi, pastinya itu bukan sesuatu yang baik bagi Niken. Hati – hatilah, Niken!
“ Oh ya, gue punya hadiah untukmu. Sari! “ kata Sugeng sambil memanggil Siti dan Nurul.
“ Siapa mereka!? “ Tanya Vivi kesurupan.
“ Mereka adalah Siti dan Nurul. “ jawab Sugeng.
“ Buat apa lo bawa mereka kemari!? “ Tanya Vivi kesurupan.
“ Mereka berdua bisa berguna buat kita! “ jawab Sugeng.
“ Berguna? “ Tanya Vivi kesurupan.
“ Iya. Kita bisa manfaatin mereka untuk memancing Umam supaya bisa masuk dalam perangkap kita. “ jawab Sugeng.
“ Hm. Okelah, aku akan mengambil mereka sebagai pengawal setiaku. “ jawab Vivi kesurupan.
“ Siti, Nurul kemarilah! “ panggil Sugeng.
“ Baik, tuan. “ jawab Siti dan Nurul terhipnotis.
“ Mulai sekarang, kalian berdua akan mematuhi semua perintah – perintah yang diberikan oleh Vivi, lebih tepatnya oleh Sari! “ tegas Sugeng.
“ Baik, tuan. “ jawab Siti dan Nurul terhipnotis.
“ Perintah pertama apa yang akan kau berikan ke kami, tuan!? “ Tanya Siti dan Nurul terhipnotis ke Vivi,
“ Baiklah, sebagai perintah pertamamu. Cepat habisi Sugeng! “ suruh Vivi kesurupan.
“ Apa!? “ Sugeng kaget mendengar perintah dari Sari.
Dan dengan perintah dari Sari, akhirnya Siti dan Nurul itu berhasil menyerang dan melukai Sugeng hingga diapun sekarat. Untungnya waktu itu, Sugeng masih mempunyai kekuatan, sehingga dia masih bisa melarikan diri.
“ Lihat saja, Sari. Setelah ini, gue bakal balas lo! “ kata Sugeng yang melarikan diri.
“ Hm, kelihatannya ini belum saat yang tepat buat melakukannya! “ lanjut Sugeng.
“ Sekarang sebaiknya, kita biarkan Sari itu melampiaskan keinginannya itu ke Niken. Dan setelah dia berhasil membunuhnya, gue bakal ganti raga dengan Niken! “ batin Sugeng licik.
Balik ke Sari yang masih tetap menunggu kedatangan Niken diistanannya.
“ Nisa, apa Niken sudah menuju kemari? “ Tanya Vivi kesurupan.
“ Belum, yang mulia! “ jawab hantu Nisa.
“ Hm. Siapakah mereka yang berada disampingmu, yang mulia? “ Tanya hantu Nisa.
“ Oh, mereka adalah kunci buat kita memancing Umam untuk masuk kedalam perangkap yang telah kita buat. “ jawab Vivi kesurupan.
“ Sebenarnya, apa hubungannya dengan Umam? Mengapa anda terlalu yakin kalau kau mampu menjebak Umam dengan menggunakan mereka berdua?! “ Tanya hantu Nisa.
“ Mereka berdua ini adalah kedua sahabat Umam yang terpisah darinya lima tahun lalu. “ jawab Vivi kesurupan.
“ Sekarang sebaiknya kau segera memata – matai Niken lebih jauh lagi! “ suruh Vivi kesurupan.
“ Baik, yang mulia. “ jawab hantu Nisa.
Balik lagi ke Niken yang saat ini masih mencari dimana mustika ular itu berada. Sesampainya Niken disebuah reruntuhan tua, dia kemudian dijegat oleh kedatangan Siti yang muncul secara tiba – tiba.
“ Siapa kau!? “ Tanya Niken.
“ Oh, gue? Kenalin gue Siti! “ jawab Siti manis.
“ Siti? Umam sudah mencarimu kemana – mana! “ kata Niken kaget.
“ Kau ketemu ama dia? Dimana dia sekarang? “ Tanya Siti tiba – tiba.
“ Dia.. dia sekarang ini sedang terluka. Dan aku kemari guna mencari obat yang bisa gue gunain buat nyembuhin dia. “ jawab Niken murung.
“ Obat? Obat apa?! “ Tanya Siti lagi.
“ Maaf. Gue ngga bisa mengatakannya. “ jawab Niken.
“ Sekarang sebaiknya kau ikut gue, daripada berkelana seorang diri! “ kata Niken.
“ Baiklah kalau begitu. “ jawab Siti.
Akhirnya Siti itupun ikut bersama Niken. Hal yang benar – benar gawat akan terjadi jikalau Niken itu tetap bersama dengan Siti. Tapi, dia belum tahu sama sekali soal ini.
“ Niken.. Niken! “ batin Siti sambil mengeluarkan mata merah.
“ Ternyata kau mudah mempercayai orang – orang dari yang kuperkirakan selama ini. Bodoh banget sih lo itu! “ batin Siti sambil mengeluarkan mata merah.
“ Setelah mengetahui keberadaan Umam, gue bakal habisin tuh Niken. “ batin Siti sambil mengeluarkan mata merah.
Satu setengah jam kemudian, tanpa halangan apapun mereka berdua bisa menemukan tempat dimana mustika ular itu berada. Perasaan aneh itupun semakin mendera Niken. Kenapa hingga saat mengambil mustika ular itu, ngga ada halangan apapun. Padahal biasanya, kalau tempat benda mustika itu selalu dijaga oleh pengawal – pengawal dari dunia gaib.
Setelah mengambil mustika ular itu, Niken dan Siti itupun segera menuju ketempat dimana Umam sekarang ini berada. Sesampainya disana, dia hanya melihat Umam yang masih tidak sadarkan diri. Kemudian Niken segera mencoba untuk mengobati Umam, tapi dia ngga kunjung – kunjung membaik. Malah semakin buruk. Hingga suatu ketika roh Umam itu keluar dari raganya dan merasuki Niken.
“ Ih..! “ Niken terdiam sejenak.
“ Ken, Niken..! “ panggil Siti.
“ Nisa, keluar kau dari tubuh temanku! “ kata Niken kesurupan.
“ Ken, apa maksutmu sebenarnya? Aku ngga mengerti!? “ Tanya Siti.
“ Jangan banyak omong kosong kau Nisa. Keluar dari tubuh Siti sekarang juga! “ jawab Niken kesurupan.
“ Hahaha.. Wah, wah. Rahasiaku akhirnya kebongkar juga yah! “ kata Siti kesurupan.
“ Mungkin kau bisa membodohi Niken yang lugu ini. Tapi, kau ngga kan bisa membodohiku. “ jawab Niken kesurupan.
“ Aku salut padamu, Umam. Hanya dirimulah orang yang mampu mengetahui orang yang lagi kesurupan, dan siapakah yang merasukinya! “ puji Siti kesurupan.
“ Ngomong – ngomong, bagaimana lo bisa tau kalau saat ini gue merasuki tubuh Siti? Aku ingin tau! “ Tanya Siti kesurupan.
“ Mudah saja. Siti yang biasanya akan selalu khawatir dan takut tak berhingga jikalau melihat teman – temannya terluka. Tapi, lo ngga! “ jawab Niken kesurupan.
“ Sekarang, gue akan bebasin teman gue dari lo, Nisa! “ kata Niken kesurupan.
“ Umam? Apa lo bisa melakukannya!? “ Tanya Siti kesurupan.
“ Kita lihat saja nanti. “ jawab Niken kesurupan.
Dan disaat itu, terjadilah pertarungan hebat Antara Umam yang merasuki tubuh Niken, melawan Nisa yang merasuki tubuh Siti. Dan akhirnya pertarungan itu berhasil dimenangkan oleh Umam yang merasuki tubuh Niken. Setelah itu, hantu Nisa itupun keluar dari tubuh Siti, dan akhirnya kabur.
Namun, Umam itu tidak tau kalau sebenarnya itu adalah bagian dari jebakan hantu Sari. Setelah itu, roh Umam itupun keluar dari tubuh Niken dan segera kembali ke raganya sendiri.
“ Aduuh, apa yang terjadi sebenarnya!? “ Niken barusaja sadar.
“ Kau sudah sadar rupanya. Syukurlah! “ jawab Umam senang.
“ Umam, lo dah sadar juga rupanya! “ kata Niken senang.
“ Terima kasih, Niken. Karena lo, gue bisa selamat dari serangan siluman ular itu! “ jawab Umam berterima kasih.
“ Oh ya, Siti itu kemana? “ Tanya Niken teringat.
“ Dia, sudah berada ditempat yang aman. “ jawab Umam.
Disaat itupula, datanglah Siluman Ular dan juga anak buahnya. Mereka mencoba untuk merebut kembali mustika ular itu dari tangan Niken. Namun, hal itu dihalangi oleh Umam yang sudah mengantisipasi atas kedatangan Siluman ular itu.
Dengan mudahnya, Niken dan Umam itu berhasil mengalahkan pasukan – pasukan Siluman Ular itu. Dan pada akhirnya, hanya tersisa mereka bertiga, Niken, Umam, dan Siluman Ular itu sendiri.
“ Kembalikan mustika kami..! “ kata siluman ular itu.
“ Apa? Kembaliin. Ngga salah tuh!? “ ledek Niken.
“ Jikalau kau menginginkannya, ambillah sendiri jikalau kau bisa! “ sambung Umam meledek.
“ Kalian!! “ Siluman Ular itu sudah semakin geram.
Dan disaat itulah, pertarungan mereka bertiga dimulai. Hingga akhirnya mereka berdua bisa membunuh Siluman ular itu dengan mustika ular.
Setelah itu, siluman ular itupun akhirnya berubah menjadi sebuah Orb dan langsung merasuki Niken. Termasuk mustika ular tadi. Mustika itupun akhirnya menyatu dengan Niken tepat didahinya. Namun, sepertinya Niken ngga kehilangan kendali atas dirinya.
Melihat kejadian itu untuk kedua kalinya, Umam itupun beranggapan kalau segel dan penjara yang sering kedua kyai hebat itu bicarakan berada di tubuh Niken itu sendiri. Untuk mencari kepastian itu, setelah Niken kembali pada kondisi yang normal, Umam itupun langsung pergi meninggalkan Niken seorang diri lagi, dan segera menuju kesebuah perpustakaan tua yang letaknya teramat jauh dari rawa itu. Entah kapan mereka akan bertemu kembali.
“ Apa sih yang sebenarnya dicari oleh Umam itu? “ Tanya Niken.
“ Sebaiknya gue segera pergi dari rawa menakutkan ini, sebelum hantu – hantu itu muncul lagi! “ lanjut Niken.
Setelah itu, akhirnya Niken itupun bisa keluar dari rawa itu. Sesampainya diluar rawa itu, Niken itupun akhirnya bertemu dengan Shelly kembali.
Betapa senangnya dia ketika dia bertemu dengan Shelly. Tak lama setelah mereka melepas rasa rindu mereka, mereka itupun langsung melanjutkan perjalanan mereka untuk menemukan teman – teman mereka lagi.
Namun perjalanan mereka mengarahkan mereka menuju rumah sakit tua. Rumah sakit itu bernama Rumah Sakit Kasih Bunda.
“ Shelly, sedang apa kau disini? “ Tanya Niken.
“ Niken? Kau ini Niken, kan!? “ jawab Shelly ketakutan.
“ Iya, Shel. Gue ini Niken! “ jawab Niken.
Dan seketika itu juga, Shelly itupun memeluk Niken erat – erat.
“ Oh, ya. Bagaimana kau bisa ada disini, Shel? “ Tanya Niken.
“ Ceritanya panjang, Ken! “ jawab Shelly.
“ Ceritakan saja, gue masih punya waktu ko’. “ kata Niken.
“ Oke deh. “ jawab Shelly.
“ Begini ceritanya..! “ kata Shelly menceritakan kisahnya.
Didalam kisahnya, Shelly itupun menceritakan secara terperinci, bagaimana dia bisa berakhir ditempat itu. Beginilah ceritanya..!
Dua hari yang lalu..
“ Hah.. hah! “ Shelly kelelahan.
“ Sial. Gue terpisah sama temen – temen. “ kata Shelly.
“ Sekarang dimana gue ini!? “ batin Shelly.
“ Ternyata sekarang ini gue lagi ada di reruntuhan tua. “ kata Shelly.
“ Sekarang, bagaimana ya keadaan teman – teman gue yang lainnya? “ batin Shelly.
“ Gue harap, mereka semua selamat. Aamiien. “ batin Shelly.
Dan akhirnya Shelly itupun selesai menceritakan kisahnya itu ke Niken. Niken itupun terperanjat mendengar cerita dari Shelly tadi.
“ Shel, apa lo tau dimana Bu Diana sekarang ini!? “ Tanya Niken.
“ Ngga tau gue. Tapi kemaren gue denger suara Bu Diana dari arah rumah sakit tua itu. “ jawab Shelly.
“ Hm. Sebaiknya kita segera mencarinya dirumah sakit itu! “ ajak Niken.
“ Ngga ah. Gue takut! “ jawab Shelly.
“ Ayolah Shel. Sampingin dulu rasa takutmu itu! Jikalau Bu Diana dan yang lainnya ngga bisa ditemukan, kita juga nggak akan bisa keluar dari sini. “ ajak Niken lagi.
“ Baiklah kalau begitu. Tapi, jikalau ada apa – apa, lo yang tanggung jawab yah! “ jawab Shelly.
“ Okedeh. “ jawab Niken.
Akhirnya mereka berdua itupun meninggalkan reruntuhan itu, dan segera menuju kerumah sakit yang dimaksut oleh Shelly tadi. Dalam perjalanan mereka, Niken itupun harus selalu ngelindungin Shelly, karena hanya Shelly lah yang tau dimana rumah sakit itu berada.
Sesampainya dirumah sakit Kasih Bunda, Niken itupun langsung merasakan aura gaib yang kuat, yang muncul dari dalam rumah sakit itu. Supaya Shelly itu tidak panik, Niken itupun menyembunyikan rahasia aura gaib itu ke Shelly. Kalian tahukan kalau Shelly itu orangnya sok centil tapi penakut.
Ketika mereka sampai diteras depan rumah sakit itu, mereka itupun beristirahat sejenak disana. Tetapi, setelah dua menit mereka beristirahat. Hawa ngga enak mulai mendera mereka berdua. Ketika itu mereka berdua melihat bayangan pekat hitam yang tiba – tiba lewat dan langsung menghilang. Hal itu membuat Shelly ketakutan. Hampir saja dia ninggalin Niken dan kabur, namun langkahnya terhenti ketika Niken itu memegang erat kedua tangannya.
“ Kumohon, sebaiknya lo jangan ketakutan seperti itu! “ kata Niken.
“ Tapi, Ken. Mereka itu..” jawab Shelly.
“ Iya, gue tau itu. Tapi, sebaiknya lo jangan seperti itu. Mereka bukanlah hantu yang suka mengganggu kita. “ kata Niken.
“ Apa maksut lo sebenarnya!? “ Tanya Shelly.
“ Hantu yang mengganggu ada didalam rumah sakit ini. “ jawab Niken.
Dan kata – kata Niken itu tadi, sedikit membuatnya tenang. Setelah cukup beristirahat, mereka segera menuju pintu depan rumah sakit itu.
Ketika mereka berdua hendak membuka pintu itu, ternyata pintunya itu rusak sehingga tidak bisa dibuka. Sehingga mereka harus mencari jalan untuk bisa masuk kedalam rumah sakit itu.
Pencarian mereka berhenti setelah mereka menemukan sebuah jalan rahasia tepat disebelah pintu itu. Ternyata jendela rumah sakit itu terbuka, sehingga mereka bisa masuk kedalamnya.
Ketika mereka masuk kedalam rumah sakit itu, mereka langsung mendengar banyak sekali suara. Seperti suara orang menangis, suara bayi, suara orang yang mengantar makanan, dsb. Hal itu langsung membuat parno Shelly. Dan seketika itu juga, diapun akhirnya pingsan.
“ Aduuh, menyusahkan sekali dia itu. “ bawel Niken.
“ Sebaiknya gue tunggu dia, sampai dia sadar kembali! “ lanjut Niken.
“ Memang benar – benar aneh rumah sakit ini. Gue merasa kalau aura setan yang ada disini, jauh lebih kuat dari para hantu dan siluman yang gue pernah hadapi dikota hantu ini. “ batin Niken.
“ Dah, setelah Shelly sadar, gue bakal cari tau soal ini lebih jauh lagi! “ batin Niken.
Dua puluh menit kemudian, akhirnya Shelly itupun sadar.ketika dia sadar, Niken itupun langsung mengajaknya untuk memasuki ruang – ruang rumah sakit itu lebih jauh lagi. Berharap kalau Bu Diana segera ditemukan, dan mereka bisa keluar dari rumah sakit tua itu.
Namun, ketika mereka melewati ruang perawatan no.4, kejadian – kejadian aneh itupun kembali terjadi. Kali ini Niken merasakan kejadian masa lalu tentang suatu peristiwa (flashback) yang ada diruangan itu.
Didalam flashback itu..
“ Tolong.. tolong!! “ teriak salah satu pasien.
“ A.. ada apa? “ Tanya pasien yang lainnya.
“ Cepat.. cepat lari dari rumah sakit ini. Mereka.. mereka akan membunuh kalian!! “ jawab salah satu pasien tadi.
“ Membunuh? Apa yang kau maksutkan itu!? “ Tanya pasien yang lainnya yang mulai panik.
“ Iya. Mereka merawat kita disini karena mereka menginginkan organ – organ kita nantinya. Sebenarnya obat yang mereka berikan itu bukanlah pil untuk nyembuhin penyakit kita, tapi pil untuk mempercepat kematian kita. Jikalau kita sudah mati, mereka akan menjual organ – organ kita keluar negeri. “ jawab salah satu pasien tadi.
Dan akhirnya flashback itu berakhir…
Ketika melihat flashback tempat itu, membuat Niken langsung merasa mual – mual. Diapun langsung menuju ketoilet. Namun, karena takut, Niken itupun ngga tega ninggalin Shelly sendiri. Sehingga Shelly itupun diajaknya menuju ketoilet.
Sesampainya ditoilet, Niken itupun langsung muntah – muntah, bahkan diapun sudah muntah darah.
Ketika itu, dia merasakan kata – kata batinnya kalau dia ngga bisa membaca flashback terlalu lama. Atau dia akan mendapatkan goncangan lebih buruk dari itu.
Sekeluarnya Niken dari toilet, mereka berdua itupun segera melanjutkan perjalanan mereka mencari Bu Diana. Hingga akhirnya mereka sampai dikoridor tengah rumah sakit itu. Sesampainya dikoridor tengah itu sangatlah sulit, apalagi mereka harus berhadapan dengan hantu – hantu yang bisa membuat bulu kuduk mereka berdiri. Sesampainya dikoridor tengah, Niken itupun ngga menemukan apa – apa selain sepucuk koran yang sudah lusuh.
                                                 Kejayaan rumah sakit kasih bunda

Tak terasa, rumah sakit besar ini sudah berdiri selama 259 tahun lamanya. Tak terasa pula selama itupula, rumah sakit ini semakin berkembang dari tahun ke tahun.
Namun dua tahun kemudian, datanglah seorang suster yang terlihat kejam. Kedatangannya sudah merubah adat istiadat yang ada dirumah sakit ini.
Beberapa hari kemudian, para pasien dan para perawat serta dokter sedikit demi sedikit itupun menghilang. Kami bahkan sudah mencarinya kemana – mana, namun mereka semua ngga pernah ditemukan.
Untuk menjawab rasa penasaran kami semua, kami itupun memanggil polisi. Mereka datang kesini dengan 150 personelnya, ditambah dengan 55 personel tentara. Namun tak lama setelah itu, mereka itupun juga turut lenyap.
Setelah mereka semua lenyap, banyak kejadian ganjil disini. Banyak pasien dan perawat itupun kerasukan. Mereka kerasukan hampir setiap pagi, dan mereka kembali normal pada sore hari.
Karena takut, kami semua berencana menutup rumah sakit ini dengan meninggalkan para pasien tetap dirumah sakit ini.
Entahlah apa yang terjadi setelah itu…
Ketika membaca isi koran itu, betapa terkejutnya mereka. Karena koran itu ternyata sudah berusia tiga puluh tahun. Yaitu tepat sebelum para penduduk kota itu tewas akibat dibunuh oleh hantu Sari yang dendam kepada mereka.


Setelah membaca surat itu, Niken dan Shelly itupun dihadang oleh seorang pasien yang rupanya sudah hancur. Namun yang bisa melihat pasien itu hanyalah Niken seorang, jadi Niken ngga perlu khawatir soal Shelly.
Hantu pasien itu ternyata meminta Niken untuk membebaskannya dari belenggu Pangeran Iblis.
“ Niken, tolong aku! “ panggil hantu pasien itu.
“ Siapa kau!? “ Tanya Niken.
Melihat Niken bicara sendiri, membuat Shelly kembali parno. Dia mulai ketakutan saat itu juga. Namun ketika dia hendak melarikan diri, Niken itupun langsung mencegahnya.
“ Tenanglah, Shel! Gue sekarang ini lagi berkomunikasi dengan mereka. “ kata Niken.
“ Tapi, Ken. Gue takut! “ jawab Shelly ketakutan.
“ Tenanglah. Mereka bukan hantu yang jahat! Mereka adalah para pasien yang ditumbalkan oleh pemilik rumah sakit ini, supaya rumah sakit ini tetap jaya.
Setelah mendengar penjelasan dari Niken, akhirnya Shelly itupun kembali tenang. Dia ngga nyangka kalau Niken yang terkenal pendiam, dan suka penyendiri itu mempunyai kekuatan seperti itu.
“ Aku tanya lagi, siapa kau!? “ tanya Niken.
“ Aku adalah salah satu pasien yang sengaja ditumbalkan oleh pemilik rumah sakit ini kepada Pangeran Iblis. “ jawab hantu pasien itu.
“ Untuk apa mereka melakukannya? “ tanya Niken lagi.
“ Dua tahun sebelum rumah sakit ini ditutup, pemilik rumah sakit ini mengadakan perjanjian dengan setan. Dia mengadakan perjanjian dengan Pangeran Iblis. Hal itulah yang membuat rumah sakit ini berjaya sebelum akhirnya ditutup dua tahun kemudian. “ jawab hantu pasien itu.
“ Lalu? “ Niken menyuruh untuk melanjutkan kisah itu.
“ Lalu, untuk menjaga kejayaan rumah sakit ini, sebagai imbalannya dia harus mengorbankan tiga orang pasien kepada Pangeran Iblis. Namun.. “ jawab hantu pasien itu.
“ Namun kenapa!? “ tanya Niken lagi.
“ Dua tahun kemudian, rahasia ini mulai bocor ke publik. Seorang suster baru itu yang membongkar hal ini kepada semua orang, yang mengakibatkan rumah sakit ini ditutup, dan pemilik rumah sakit ini dibunuh. “ jawab hantu pasien itu.
“ Namun setelah kematian pemilik rumah sakit ini, Pangeran Iblis itupun merasuki tubuh suster baru itu yang telah membongkar rahasia ini ke publik. Sehingga, hal itulah yang menjadi akhir dari nyawa kami semua! “ lanjut hantu pasien itu.
“ Dia membuka kembali rumah sakit ini, dengan logo dan suasana berbeda untuk mengecoh perhatian publik mengenai tempat ini. Tak lama setelah itu, pasien demi pasien itu dikorbankan oleh suster kesurupan itu, dan organ – organ mereka dimakan, guna mempercantik diri dan sekaligus supaya dia kekal abadi. “ sambung hantu pasien itu.
“ Apa auranya yang gue rasakan ketika gue tadi berada diluar rumah sakit ini!? “ batin Niken.
“ Aura yang kau rasakan itu memang benar – benar darinya, Niken! “ sahut hantu pasien itu.
“ Kau adalah satu – satunya titisan yang bisa menyelamatkan kami semua dari tempat ini, Niken! “ lanjut hantu pasien itu.
Dan seketika itu juga, hantu pasien itupun akhirnya menghilang. Setelah menghilangnya, Niken dan Shelly itupun mendengar suara tertawa yang sangat keras. Hal itu langsung membuat Shelly yang penakut itu parno. Untuk mengatasi hal ini, akhirnya Niken itupun langsung membuka mata batinnya. Sehingga, dia ngga akan ragu ataupun takut bila bertemu dengan makhluk astral lagi. Ya walaupun dia harus perlu terbiasa dulu.
“ Niken, apa yang lo lakuin ke gue!? “ tanya Shelly sebel.
“ Gue barusaja membuka mata batin lo! “ jawab Niken.
“ Apa – apaan sih lo itu!? “ ucap Shelly kesal.
“ Biar lo bisa lihat mereka, dan lo ngga parno lagi! “ jawab Niken.
“ Ya walaupun lo harus beradaptasi dulu dengan mata batin lo itu! “ lanjut Niken.
Setelah itu, mereka akhirnya sampai juga diruang ICU. Sesampainya disana, mereka dihadang oleh dua orang Suster Ngesot. Untuk mengatasi hal ini, Niken itupun perlu bantuan dari Shelly. Namun Shelly masih ketakutan aja, sehingga para hantu itu berhasil melukai Niken.
Niken waktu itu tetap aja manggil Shelly untuk bantu dia, namun Shelly itupun hanya terpaku ketakutan. Dia takut kalau dirinya juga akan berakhir seperti Niken yang sekarang ini sedang dikejar oleh kedua Suster Ngesot itu.
“ Shelly, tolong aku!! “ Niken meminta pertolongan.
“ G.. Gue..gue t.. takut.. takut! “ Shelly terpaku ketakutan.
“ Shelly..!! “ teriak Niken.
Tiga menit kemudian, suasana itupun kembali sunyi. Namun Shelly hanya terpaku melihat Niken yang sudah tak sadarkan diri itu. Kedua Suster Ngesot itu ngga ngganggu Shelly, entah apa maksut dari semua itu. Tapi, Shelly punya sebuah rahasia yang dia rahasiakan kepada teman – temannya.
Beberapa saat kemudian, ada sebuah kekuatan yang mendorong Shelly untuk membantu Niken. Dengan sedikit kekuatannya yang tersisa, diapun memberanikan diri untuk merebut Niken yang sudah dibawa oleh kedua Suster Ngesot tadi.
“ Berhenti!! “ teriak Shelly.
“ Kau, gadis penakut!? “ kata salah seorang Suster Ngesot tadi.
“ Kembalikan Niken padaku! “ kata Shelly pede.
“ Hihihi.. Apa lo berani untuk merebutnya, gadis penakut!? “ ledek salah satu Suster Ngesot tadi.
“ Lihatlah ini, kalian berdua..! “ kata Shelly sembari menunjukkan jimat yang diberikan kakeknya kepada kedua Suster Ngesot tadi.
“ Apa!!? Jimat itu!? “ Kedua Suster Ngesot itupun kaget.
Dan seketika itu juga, kedua Suster Ngesot itupun menghilang. Setelah kedua Suster Ngesot itu menghilang, Shelly kembali ke sifatnya seperti semula, kelihatannya Shelly itu mempunyai Dual Personality. Yang satu sikapnya centik, penakut. Namun yang satunya, sikapnya seperti seorang The Ghost Hunter aja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar