Kenangan Indahku Seasons II Part 2



Akhirnya mereka semua segera menuju kerumahnya Nabilah naik mobil Melody ..Sesampainya disana kami semua dicegat sama satpam yang super galak , bahkan omongannya saja kasar . Aneh mengapa Bu Aida memelihara satpam yang galak seperti anjing ini disini .. hehehe :D
                                 
“ Berhenti ! “ satpam itu muncul secara tiba – tiba .
“ ( Kaget ) Astaga . “ sahut kami semua .
“ ( Galak ) Mau apa kalian kesini ? “ Tanya satpam itu .
“ ( Sedikit gugup ) Kami kesini .. m .. mau .. m .. menemui Niken . Nikennya ada ? “ jawabku .
“ ( Galak ) Ada . Tapi , kalian nggak boleh menemuinya ! “ kata satpam itu .

Tiba – tiba Bu Aida menelepon satpam itu ..

“ Pak , biarkan mereka masuk ! mereka merupakan sahabat – sahabat Alm. Nabilah dulu . “ suruh Bu Aida diteleponnya .
“ Baik .. baik . “ jawab satpam itu di teleponnya .
“ Silahkan , kalian diperbolehkan masuk sama Nyonya Aida ! “ ucap Satpam itu ramah .
“ Terima kasih . “ jawab kami .

Akhirnya kami semua itu memasuki rumah Nabilah .. Karena membawa surprise , jadi aku temani Shela diluar guna memberi surprise yang mengejutkan Bu Aida .

“ Permisi .. ! “ sapa Danang dan Irfan .
“ Ya , masuklah ! aku dah menunggu kedatangan kalian . “ jawab Bu Aida .

Dan akhirnya Bu Aida mempersilahkan kami duduk .

“ Ada apa kalian kemari ? “ Tanya Bu Aida lusuh .
“ K .. kami mau mengobrol dengan Niken . Nikennya ada ? “ jawab Melody .
“ Niken ? Dia ada dikamarnya . Memangnya ada perlu apa kalian dengannya ? “ Tanya Bu Aida lusuh .
“ Kami cuman pengen ngobrol sesuatu ke Niken , tante ! “ jawab Melody .

Sementara itu gue yang ada diluar bersama Shela .,

“ Say , gimana nih ? gue nggak bisa niru tingkah laku Nabilah ! “ keluh Shela padaku .
“ Tenanglah say , Nabilah itu orangnya sedikit bicara , lucu , manis , dan pemikat hati orang . Persis seperti kau ! “ jawabku .
“ Tapi , kalau gue ketahuan , gimana donk ? “ Tanya Shela .
“ Bu Aida pasti dah tau kalau Nabilah telah tiada . Mungkin dia hanya mengira kau adalah penjelmaan dari Nabilah aja . “ jawabku .

Balik kedalam rumahnya Bu Aida ..

“ Nggak boleh . Niken besok harus sekolah , dan aku nggak akan biarin waktunya yang berharga itu diganggu oleh kalian ! “ jawab Bu Aida membentak .
“ Tapi tante .. ini penting ! “ sahut Danang , dan Mela .
“ Pokoknya nggak boleh .. ya nggak b .. “ jawab Bu Aida yang terpotong atas kedatangan gue dan Shela .
“ Permisi , Bu Aida .. ! “ ucapku .
“ ( Benar – benar terkejut ) N .. N .. N .. Nabilah , kau masih hidup ? “ Tanya Bu Aida .
“ B .. bukan , aku Shela ! “ jawab Shela .
“ Aduh . Say , kenapa lo katakan identitasmu ? Gagal deh . “ ucapku .
“ Shela ? jadi kau ini bukan Nabilah ? “ Tanya Bu Aida .
“ Iya , namaku Shela . Kami semua ini adalah teman – teman Alm . Nabilah dulu . “ jawab Shela .

Tiba – tiba tanpa disadari Bu Aida itu langsung meluk Shela . Meskipun dia tau kalau dia bukan Nabilah , tapi itu cukup untuk menggugah hati Bu Aida .

“ ( Memeluk Shela ) Meskipun kau bukan Nabilah , puteriku . Tapi , aku sudah menganggapmu sebagai puteriku sendiri Shela . “ ucap Bu Aida sambil menangis .
“ T .. Terima kasih . Lagipula , aku dah nggak punya ibu sewaktu aku SMP . “ jawab Shela .
“ ( Menangis ) Kalau boleh tau siapakah nama Ayah dan ibumu ? “ Tanya Bu Aida .
“ Ayahku namanya Pak Henry Anderson dan ibuku namanya Bu Aulia . “ jawab Shela .
“ Aku kenal ayah dan ibumu itu . Mereka dulu adalah teman – teman baikku . “ kata Bu Aida .

Sementara itu , dikamarnya Niken dilantai tiga ..

“ ( Menangis ) Hikh .. hikh , kakak .. ! “ ucap Niken sembari meratapi foto Nabilah .
“ Non Niken , ayo cepat makan ! kalau tidak Non bakalan sakit . “ kata perawat itu .
“ ( Menangis ) Nggak mau .. aku nggak mau makan !! “ jawab Niken .
“ Tapi non .. ? “ sahut perawat itu .
“ ( Menangis ) AKU NGGAK MAU MAKAN , YA NGGAK MAU MAKAN . NGERTI !!! “ bentak Niken .

Dan setelah membentak – bentak perawat itu , Niken itupun langsung pingsan . Maklumlah kalau setiap hari Bu Aida menjaga Niken kayak puteri Raja , karena Niken itu memiliki penyakit liver .

“ Non .. non Niken , bangun non .. bangun !! “ ucap perawat itu khawatir .
“ Sekarang gue harus segera menelepon nyonya ! “ batin perawat itu .

Kriing .. kringg ( Suara handphone Bu Aida bordering )

“ Hallo , ada apa ya ? “ Tanya Bu Aida lewat handphonenya .
“ Nyonya , ( Gagap karena khawatir ) Non N .. Non Niken .. “ jawab perawat yang bernama Mbak Susi itu lewat handphonennya .
“ ( Cemas ) Non Niken kenapa ? “ Tanya Bu Aida lewat handphonennya .
“ Dia .. ( Gugup ) Dia pingsan , nyonya ! “ jawab Mbak Susi itu lewat handphonennya .
“ ( Kaget ) Apa ?? Iya .. iya , aku akan segera naik keatas ! “ jawab Bu Aida .
“ Umam , Melody . Kalian ikut aku keatas sekarang ! “ suruh Bu Aida .
“ Memangnya kenapa ? “ Tanya Melody .
“ Kalian kusuruh mencari obatnya Niken . Dan yang lainnya , kalian cari juga dilantai dua ! “ jawab Bu Aida .
“ Baik , kami mengerti . “ jawab kami serentak .

Dan kemudian kami semua berpencar mencari obatnya Niken . Aku dan Melody ikut Bu Aida menemui Niken dikamarnya , sementara itu Shela , Mela , Danang dan teman – temannya mencari dilantai dua .

“ Ada apa Sus , sehingga Niken pingsan kayak gini ? “ Tanya Bu Aida .
“ Anu .. Nyonya . Niken tadi kulihat sedang meratapi foto Non Nabilah sambil menangis . Terus , saya suruh dia untuk makan , eh .. dia nggak mau . Setelah kupaksa , malah dia membentak – bentak dan akhirnya pingsan . “ jawab Mbak Susi .
“ Ayo Umam , Melody . Kalian bantu tante untuk mencari obat Niken dikamarnya ini ! “ suruh Bu Aida .
“ Baik , kami mengerti . “ jawabku dan Melody .
“ Sus , sebaiknya kau tidurkan Niken ketempat tidurnya ! “ suruh Bu Aida .
“ B .. baik nyonya . “ jawab Mbak Susi .

Setelah setengah jam kami mencari , nggak bisa menemukan obat yang dimaksut . Dan kemudian mataku tertuju pada sebuah diary milik Nabilah itu … Setelah mencari disekitar buku diary Nabilah itu , obat yang dimaksutpun berhasil ditemukan .

“ Ketemu ! Apa ini obat yang ibu maksut ? “ tanyaku .
“ Iya . Ini memang obatnya Niken . Dimana kau menemukannya Umam ? “ jawab Bu Aida .
“ Ah , cuman terselip dekat diary nya Nabilah doank . “ ujarku .

Dan gue langsung ngasih obat itu ke Bu Aida … Dan Bu Aida segera meminumkan obat itu kepada Niken . Dengan begitu , kondisi Niken kembali stabil .. Syukurlah .

“ Diary Nabilah ? Sebaiknya gue bawa tuh buku ! “ batin Melody yang langsung menyelipkan buku diary Nabilah itu ke tasnya .
“ Mungkin kebenaran bisa terungkap lewat buku ini . “ batin Melody .

Akhirnya kami semua segera kembali keruang tamu ..

“ Terima kasih ya ! Kalian semua sudah membantu tante mencarikan obat milik Niken . “ kata Bu Aida .
“ Ah , nggak apa – apa og . Seharusnya kami lah yang berterima kasih , karena sudah diizinkan masuk kerumah ini . “ jawabku .
“ Shela , aku minta satu permintaan ke kamu . “ ujar Bu Aida .
“ ( Kaget ) Eh .. permintaan apa , bu ? “ Tanya Shela .
“ Bisakah kau menginap disini supaya Niken nggak kesepian lagi . “ jawab Bu Aida .
“ Niken setelah ditinggal mati Nabilah dua tahun lalu , dia sering murung dikamar dan nggak mau melakukan apapun selain meratapi foto kakaknya itu . “ lanjut Bu Aida .
“ Ibu nggak bisa setiap hari menemaninya karena , ibu harus menjaga adik terkecilnya Nova yang masih usia 6 tahun . “ sambung Bu Aida .
“ Aduh gimana ya .. ? “ sahut Shela .
“ Sudah . Lakukan saja , say ! ini demi kebaikannya Niken . Kau kan mirip sekali sama Nabilah , dengan begitu Niken nggak akan merasa sedih lagi dan akan ceria seperti dulu . “ jawabku .
“ Baiklah kalau begitu . Gue akan tinggal disini untuk sementara waktu . “ jawab Shela .
“ Terima kasih , Sel ! “ ucap Bu Aida .
“ Sama – sama . “ jawab Shela .

Malam harinya . Bu Aida langsung mengantar Shela kekamarnya . Ternyata kamar yang ditempati Shela adalah kamar milik Alm . Nabilah dulu . Bu Aida sengaja menempatkan Shela dikamar itu supaya kenangan tentang Nabilah , nggak terlupakan begitu saja .

“ ( Sambil menunjukkan kamarnya ) Ini kamarmu , Shela ! “ ucap Bu Aida .
“ Hm .. Bagus sekali . “ jawab Shela .
“ Ini dulu kamarnya Nabilah . Semenjak Nabilah tiada , kamar ini jadi kosong . Untungnya Niken sama Mbak Susi selalu merapikan kamar ini , jadi kamar ini masih bagus seperti dulu . “ kata Bu Aida .
“ ( Meneteskan air mata ) …. “ Bu Aida menangis .
“ Ada apa tante ? “ Tanya Shela .
“ Nggak . Tante cuman keinget sama Nabilah yang selalu tidur dikamar ini dengan muka yang teramat cantik dan manis ketika dia tidur . “ jawab Bu Aida .

Mata Shela teralih ketika melihat banyaknya penghargaan – penghargaan yang diterima Nabilah dulu . Mulai dari piagam Pramuka PMR , piagam Matematika , piagam IPA , piagam IPS , dan piagam Model .

“ Itu piala – piala siapa saja ? “ Tanya Shela .
“ Itu adalah piagam – piagam yang diraih Nabilah dulu . Maklumlah dia selalu aktif di sekolahnya . “ jawab Bu Aida .
“ Banyaknya piala – piala yang dimenangkan oleh Nabilah . Padahal gue cuman dapat piagam Matematika sama piagam IPA . “ sahut Shela .
“ Wah , itu lumayan . Nabilah dulu juga seperti itu . Cuman dapat piagam Matematika , dan piagam IPA . Tapi , setelah dia kenal Umam , dia mulai aktif ikut lomba – lomba yang diselenggarakan oleh sekolah . “ jawab Bu Aida .
“ Permisi dulu , Shel ! Tante mau menemani Nova dulu . “ kata Bu Aida .
“ Oh , iya .. iya . Silahkan ! “ jawab Shela .
“ Hebat sekali Nabilah itu . Memenangkan piagam – piagam ini ! “ batin Shela kagum .
“ Pantes , Umam bisa jatuh hati padanya . “ batin Shela .

Setelah itu , Shela memutuskan untuk berkeliling rumah Bu Aida . Eh nggak nyanka – nyangka dia bertemu dengan Niken yang meratapi angin malam diteras atas rumahnya .

“ Kakak .. “ ucap Niken lirih .
“ Ehm .. “ ucap Shela .
“ Siapa itu ? “ Tanya Niken yang masih saja nggak mau menoleh .
“ Ini gue Niken .. ! “ jawab Shela .
“ ( Gugup nggak percaya ) S .. siapa kau s .. sebenarnya ? “ Tanya Niken .
“ Gue Shela Agrista , kakak kelas lu ! “ jawab Shela .

Tiba – tiba Niken itupun langsung memeluk Shela erat – erat sembari menangis . Rasa rindunya yang teramat dalam membuatnya terharu melihat Shela yang benar – benar mirip sama Nabilah , kakaknya .

“ ( Menangis ) Hikh .. hikh ! “ Niken menangis .
“ Ada apa Niken .. ? “ Tanya Shela .
“ ( Menangis ) Biarkan gue meluk lo , kak Shela ! “ jawab Niken .
“ ( Menangis ) Meskipun lo bukan kakak kandung gue . Tapi , rupa dan sikapmu sama persis dengan kak Nabilah dulu . Aku sayang sama dia . “ lanjut Niken .
“ Terus .. teruslah menangis ! Sampai rasa rindumu itu terobati . “ ujar Shela .
“ Rasa rindu ini nggak kan bisa terobati . Jikalau kita cuman sebatas teman . Aku maunya kita menjadi keluarga , kak Shela . Aku pengen orangtua lo dan orangtua gue menikah . “ jawab Niken .
“ Dengan begitu , gue bisa punya kakak lagi , dan ibu nggak bakal kesepian lagi . “ lanjut Niken .
“ Maaf . Ini terlalu berlebihan . Gue dan ayah gue sangat mencintai almarhumah ibu kami . Nggak mungkin kami bisa menghianati cinta ibuku dengan menikah dengan sahabatnya sendiri . “ tolak Shela halus .
“ Tapi .. kak Shela ! Gue dah terlanjur bersumpah untuk bisa menjadikanmu bagian dari keluarga gue . “ sahut Niken .
“ Maaf , Niken . Gue disini cuman bantu lo supaya lo menceritakan kejadian – kejadian yang menimpa Nabilah dua tahun lalu . “ ujar Shela .
“ ( Kecewa ) Oh , jadi ini semua karena masalah itu . Jadi , kakak sama saja seperti kak Umam !! Gue benci .. Benci .. benci !!!! “ jawab Niken marah .
“ Ok , Gue akan beritahu tentang semua itu jika .. “ lanjut Niken .
“ Jika apa .. ? “ Tanya Shela .
“ Orangtua kita mau menikah ! “ jawab Niken .

Dan akhirnya Niken itupun kembali kekamarnya . Perasaan campur adukpun kemudian dialami Shela . Dia ingin sekali menganggap Niken sebagai adiknya , karena Shela adalah anak tunggal . Tapi , dilain pihak , dia nggak kepengen menghianati cinta Alm . Ibunya yang begitu besar kepada suami dan anaknya , Shela .

Keesokan harinya , tepat hari Minggu . Shela akhirnya tak jemput . Karena dia memutuskan untuk pulang dari rumah Bu Aida .

“ Kenapa lu ngajak pulang secepat ini ? Besok kan masih libur ? “ tanyaku .
“ Nggak kenapa – napa . Gue cuman nggak enak aja sama Bu Aida dan Niken . “ jawab Shela .
“ ( Curiga ) Apa ada masalah yang terjadi antara kau dan Bu Aida maupun Niken ? “ tanyaku .
“ Nggak . “ jawab Shela singkat .
“ Oh ya , lu dah pamit kan sama Bu Aida ? “ Tanyaku .
“ Dah . Sebenarnya Bu Aida juga Niken menyuruhku untuk tinggal disana lebih lama lagi , tapi nggak ah . Itu akan merepotkan mereka ! “ jawab Shela .

Mendapat jawaban itu , gue ngantar pulang Shela dengan perasaan campur aduk karena curiga . Ada masalah apa Shela dengan Bu Aida dan keluarganya .
Sesampainya disana , gue dan Shela nggak banyak ngomong karena Shela mutusin untuk langsung pulang . Hal itu membuat gue curiga . Kalau Shela dengan keluarga Nabilah memang ada masalah .

“ Semenjak pulang tadi , Shela og jadi bersikap aneh ya . “ ucapku lirih .
“ Padahal kemaren gue lihat dia akrab – akrab aja sama keluarga Nabilah itu . “ lanjutku .
“ Pasti ada masalah nih . Sebaiknya gue cari tau aja sekarang ! “ batinku .

Dan kemudian gue memutuskan untuk kembali kerumahnya Nabilah , sekaligus bertanya soal sesuatu kepada Bu Aida maupun Niken .

Sementara itu , Melody yang baru saja belanja dari Mall , langsung dicegat oleh empat orang anak buahnya Irfanda . Dan diantara mereka , ada dua orang yang dia kenal . Yaitu Ryan dan Farkan .

“ Ayo ikut kami ! “ paksa salah seorang anak buahnya Irfanda .
“ ( Kaget ) Ada apa ini ? Tolong .. Toloong ! “ Melody minta tolong .

Dengan cepat kerumunan rakyat itupun langsung mengejar Melody yang diculik oleh salah seorang anak buahnya Irfanda .

Kerumunan yang banyak itu , nggak sanggup mengejar Melody yang dimasukkan kedalam mobil warna hitam dan langsung cabut dari tempat kejadian .

Sesampainya di villa nya Irfanda ..

“ Irfanda , Marta , Ryan , dan Farkan !!! Jadi kalian semua ya , yang merencanakan penculikan ini ? “ Tanya Melody geram .
“ Iya . Memangnya kenapa ? Lo suka kan cara gue ? “ jawab Irfanda dengan muka benci .
“ Bajingan lo !! “ sahut Melody geram .
“ Gimana kabarmu selama ini , my best friends ku ? “ Tanya Marta dengan muka benci .
“ Marta . Kenapa lo mainin gue kayak gini sih ! “ jawab Melody .
“ Gue ? Mainin lo ? Omong kosong ! “ jawab Marta dengan muka benci .
“ Ada yang salah di otakmu itu , Marta !! Kau ini dah gila !!! “ sahut Marta geram .
“ Gila ? ( Tertawa ) hahaha .. Seharusnya lo katakan gila ke Nabilah dulu , bego’ !!! “ jawab Marta dengan muka benci .

Dan akhirnya Marta itupun menampar Melody berulang – ulang . Hingga Melody itupun nggak kuat lagi , dan hampir pingsan .

“ Hmp , hanya karena Nabilah dulu menolak cintamu , Irfanda . Kau bunuh dia ! “ kata Melody .
“ Juga hanya karena Nabilah menggeser posisimu dalam ajang model bodoh itu , kau juga membencinya , Marta ! “ lanjut Melody .
“ Gue penasaran . Apakah setelah ini gue yang kalian bunuh ? Atau kalian cuman pengecut doank , yang bisanya hanya menculik seorang gadis yang gak berdaya ini ?! “ ledek Melody .
“ ( Nada Kasar ) Seharusnya yang mati kecelakaan itu Umam bukan Nabilah !! “ ujar Irfanda .
  Setelah mengetahui rahasia rencana gue , malah Nabilah langsung menemui Umam dan menemani Umam mengendarai mobil yang dah gue sabotase itu .. “ lanjut Irfanda .
“ Sudah jangan banyak bicara lo . Ryan , Farkan . Kalian jaga dia ! Jangan sampai dia kabur ! “ ujar Irfanda .
“ Baik , boss ! “ jawab Ryan dan Farkan serentak .

Dan Semenjak itulah , Melody tau kalau Ryan , Farkan , dan Marta benar - benar terlibat dalam masalah ini . Dan sekarang Umam dan yang lainnya ada dalam masalah besar . Masalah yang cukup merepotkan mereka .



Sementara itu , Gue segera menuju Rumah Bu Aida lagi , guna menanyakan sesuatu yang telah membuat Shela minta dianterin pulang lebih cepat . Sesampainya disana , gue mendapatkan sesuatu kejelasan yang membuatku kaget ..


“ Eh , Umam ? Ada apa ya , sehingga kau kembali lagi ? “ Tanya Bu Aida .
“ Sebenarnya gini . Apa yang terjadi kepada Shela , mengapa dia ngajak pulang secepat ini ? nggak menunggu besok saja ? “ jawabku .
“ Begini lo , Kemaren malam . Shela menyuruh Niken untuk menceritakan kejadian – kejadian yang menimpa Alm . Nabilah dulu sebelum kecelakaan . Tapi , Niken nggak mau mengatakannya . Kemudian , Niken itu langsung memberikan satu syarat supaya Niken mau mengatakannya . “ kata Bu Aida .
“ Apa itu , tante ? “ tanyaku .
“ Niken menyuruh Ayahnya Shela itu menikah dengan tante . Supaya dia bisa punya kakak lagi , dan tante nggak sendirian lagi , itu katanya ! “ jawab Bu Aida .
“ ( Kaget ) Astaga . Mana mungkin Shela itu mau melakukan hal itu … Cintanya kepada ibunya itu nggak bisa tergantikan oleh apapun . “ sahutku .
“ Iya , tante tau soal itu . Tante juga sebenarnya nggak tega pada Shela kalau sampai Shela itu memaksakan kehendaknya Niken itu .. “ jawab Bu Aida .

Tiba – tiba Niken itu datang dan memanggilku …

“ ( Sinis ) Kak Umam , bisakah kita ngobrol sebentar .. ? “ ujar Niken .
“ Niken . Memangnya mau ngobrol apa ya ? “ Tanyaku .
“ ( Sinis ) Sudah , kau ikut saja denganku ! “ jawab Niken .

Dan ternyata Niken waktu itu mengajakku kesebuah restoran bintang lima . Disana , dia memohon kepadaku supaya Shela itu mau menyuruh ayahnya untuk menikah dengan ibunya Niken . Entah waktu itu , gue mau jawab apa , ‘ Iya ‘ atau ‘ Tidak ‘ ..

“ Kak Umam , sekarang gue pengen ngomong sesuatu ke lo ! “ ujar Niken .
“ Apa itu , Ken ? “ tanyaku .
“ Maukah kakak bantu gue ? “ pinta Niken .
“ ( Curiga ) Bantu ? Bantu apaan ya ? “ tanyaku .
“ Bantu gue menyatukan keluarga gue dengan keluarga kak Shela itu ! “ jawab Niken .
“ ( Kaget ) Nggak , Ken ! Shela itu teramat mencintai ibunya , mana mungkin dia bisa menghianati cinta ibunya itu . “ sahutku sedikit kasar .
“ ( Memohon ) Ayolah kak , Shela sekarang ini adalah alasan gue untuk tetap hidup . Gue nggak bisa hidup tanpa dia , kak ! “ jawab Niken .
“ Dia sudah kuanggap sebagai kakakku sendiri , kak . Rupa , Sifat , dan sikapnya itu sangat persis seperti kak Nabilah dulu , kak . Ayolah kak .. Bantu aku . Sekali melihatnya itu membuat perasaan gue tenang dan gue merasa seperti Kak Nabilah itu masih hidup . Ayolah kak , bantu aku ! Bantu aku supaya Shela itu mau mengizinkan ayahnya itu menikah dengan ibuku ! “ lanjut Niken memohon .
“ ( Iba ) Tapi , Ken … “ jawabku terpotong .
“ ( Memohon ) Pleaseee …… Pleaseeeee … ! “ kata Niken .
“ Biar kupikir terlebih dahulu , Ken . “ jawabku .
“ Ok , gue kasih lo kesempatan buat memikirkannya . Tapi , jangan lama – lama ya , kak . Gue nggak sabar pengen tau keputusan kakak itu . “ ujar Niken .
“ Iya .. iya . Kasih waktu gue Empat hari . Setelah empat hari , gue bakal ngasih jawabannya ! “ jawabku .
“ Baiklah , kak . Oh ya , kakak mau pesan apa ? Biar aku panggilkan .. ! “ ujar Niken .
“ Nggak usah , Ken . Gue nggak bawa uang sekarang ini ! “ jawabku .
“ Gimana sih , kalau gue ngajak kakak kesini , itu artinya gue donk yang neraktir ! “ sahut Niken .
“ Terima kasih , Ken . “ ucapku .
“ Sama – sama , kak . Lagipula , kakak sudah kuanggap sebagai kakak iparku sendiri og . “ jawab Niken tersenyum .
“ Niken , kalau kau tersenyum seperti itu kan manis , jadi sering – sering aja tersenyum . Dengan begitu sebentar lagi lo pasti bakalan dapat cowok . “ pujiku .
“ Ah , kakak . Nggombal aja . “ jawab Niken .

“ Hahaha … “ kami berdua tertawa bersama – sama .

Malam harinya , gue terus kepikiran sama omongan Niken tadi . Hampir – hampir gue nggak bisa tidur .

“ Bantu gue menyatukan keluarga gue dengan keluarga kak Shela itu ! “ kata Niken tadi .

Sebelum gue tertidur gue masih saja membayangkan bagaimana jadinya nanti kalau Shela sampai tau akan hal ini .

“ ( Kebingungan ) Aduuh . Gimana ya jikalau Shela sampai tau akan masalah ini .. “ ucapku .
“ Pasti dia bakal kecewa banget sama gue .. “ lanjutku .
“ Tapi , gue nggak tega menolak omongan Niken tadi .. “ kataku .
“ Jadi , gue harus gimana donk .. ? “ batin gue .

Dan ternyata benar , esoknya gue hampir saja terlambat masuk sekolah . Dengan bergegas , gue pacuh tuh Sepeda Motor Satriya gue dan segera berangkat ke sekolah .

“ Hi , sayang ! “ sapa Shela mesra .
“ Hi juga , sayang ! “ jawabku .
“ Oh ya , Kamu og datang jam segini sih , sayang ? “ Tanya Shela .
“ Nggak kenapa – napa og . Cuman gue kemaren nggak bisa tidur nyenyak . “ jawabku .
“ Say , istirahat nanti gue pengen ngomong sesuatu sama lo .. “ lanjutku .
“ ( Penasaran ) Apa ? Lo mau kasih gue kejutan ya ? “ Tanya Shela .
“ Iya . Pasti lo bakal terkejut deh .. “ jawabku .
“ ( Tersenyum ) Ok deh . Nanti kita ngobrol dimana , Say ? “ Tanya Shela .
“ Ada deh .. “ jawabku .

Ketika jam istirahat itu tiba , gue ajak Shela itu kesebuah pavilion dekat sekolah . Disana gue ngobrol dengannya soal yang kemaren .

“ Say .. “ ucapku memulai omongan .
“ Ada apa ? “ Tanya Shela .
“ ( Ragu ) Sebenarnya gue nggak mau mengatakan hal ini .. Tapi .. “ ucapku terputus .
“ Tapi apa , sayang ? “ Tanya Shela .
“ Karena ini sebuah amanah yang mungkin bisa membuatmu kecewa ataupun marah ke gue nantinya ! “ jawabku .
“ Ealah . Nggak juga kale . Pokoknya kalau gue bisa bantu , pasti gue bantu ko’ ! “ kata Shela .
“ Nggak ah . Nanti lo marah ke gue .. “ jawabku .
“ Nggak . Aku janji ! “ sahut Shela .
“ ( Sedikit ragu ) Sebenarnya gini , Shela . Maukah lo paksa ayah lo untuk menikahi Bu Aida ? “ ungkapku .
“ ( Sedikit kecewa dan marah ) Oh , ini karena masalah itu . Ternyata lo sama aja ya sama Niken itu . Keras kepala !! “ jawab Shela .
“ ( Marah ) Kalau soal ini . Maaf , gue nggak bisa bantu lo ! “ lanjut Shela .
“ ( Marah ) Bye .. ! “ Shela itupun langsung cabut dari pavilion itu dan meninggalkanku seorang diri .
“ ( Merenung ) Ternyata , Shela masih sangat menyayangi ibunya . Maaf , Say ! Gue sudah mengatakan hal ini “ kataku lirih .
Untungnya Shela waktu itu nggak marah – marah amat , sehingga pulang sekolah , dia sudah seperti sedia kala . Periang dan ceria . 

“ Aku salut padamu , Shel ! Meski tadi lo denger ucapan dari gue yang nyinggung perasaan lo , siang harinya lo dah kembali ceria seperti biasanya ! “ pujiku .
“ Ayo kak , kita pulang ! “ ujar Danang .
“ Ayo ! “ jawabku .
“ Hahaha .. Begini kan indah juga ya ! “ batin Mela .
“ Ada apa , Mel ? “ Tanya Erna .
“ Nggak ada apa – apa og , Er ! “ jawab Mela .
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar