Akhirnya mereka semua segera
menuju kerumahnya Nabilah naik mobil Melody ..Sesampainya disana kami semua
dicegat sama satpam yang super galak , bahkan omongannya saja kasar . Aneh
mengapa Bu Aida memelihara satpam yang galak seperti anjing ini disini ..
hehehe :D
“ Berhenti ! “ satpam itu
muncul secara tiba – tiba .
“ ( Kaget ) Astaga . “ sahut
kami semua .
“ ( Galak ) Mau apa kalian
kesini ? “ Tanya satpam itu .
“ ( Sedikit gugup ) Kami
kesini .. m .. mau .. m .. menemui Niken . Nikennya ada ? “ jawabku .
“ ( Galak ) Ada . Tapi ,
kalian nggak boleh menemuinya ! “ kata satpam itu .
Tiba – tiba Bu Aida menelepon
satpam itu ..
“ Pak , biarkan mereka masuk
! mereka merupakan sahabat – sahabat Alm. Nabilah dulu . “ suruh Bu Aida
diteleponnya .
“ Baik .. baik . “ jawab
satpam itu di teleponnya .
“ Silahkan , kalian
diperbolehkan masuk sama Nyonya Aida ! “ ucap Satpam itu ramah .
“ Terima kasih . “ jawab kami
.
Akhirnya kami semua itu
memasuki rumah Nabilah .. Karena membawa surprise , jadi aku temani Shela
diluar guna memberi surprise yang mengejutkan Bu Aida .
“ Permisi .. ! “ sapa Danang
dan Irfan .
“ Ya , masuklah ! aku dah
menunggu kedatangan kalian . “ jawab Bu Aida .
Dan akhirnya Bu Aida
mempersilahkan kami duduk .
“ Ada apa kalian kemari ? “
Tanya Bu Aida lusuh .
“ K .. kami mau mengobrol
dengan Niken . Nikennya ada ? “ jawab Melody .
“ Niken ? Dia ada dikamarnya
. Memangnya ada perlu apa kalian dengannya ? “ Tanya Bu Aida lusuh .
“ Kami cuman pengen ngobrol
sesuatu ke Niken , tante ! “ jawab Melody .
Sementara itu gue yang ada
diluar bersama Shela .,
“ Say , gimana nih ? gue
nggak bisa niru tingkah laku Nabilah ! “ keluh Shela padaku .
“ Tenanglah say , Nabilah itu
orangnya sedikit bicara , lucu , manis , dan pemikat hati orang . Persis
seperti kau ! “ jawabku .
“ Tapi , kalau gue ketahuan ,
gimana donk ? “ Tanya Shela .
“ Bu Aida pasti dah tau kalau
Nabilah telah tiada . Mungkin dia hanya mengira kau adalah penjelmaan dari
Nabilah aja . “ jawabku .
Balik kedalam rumahnya Bu
Aida ..
“ Nggak boleh . Niken besok
harus sekolah , dan aku nggak akan biarin waktunya yang berharga itu diganggu
oleh kalian ! “ jawab Bu Aida membentak .
“ Tapi tante .. ini penting !
“ sahut Danang , dan Mela .
“ Pokoknya nggak boleh .. ya
nggak b .. “ jawab Bu Aida yang terpotong atas kedatangan gue dan Shela .
“ Permisi , Bu Aida .. ! “
ucapku .
“ ( Benar – benar terkejut )
N .. N .. N .. Nabilah , kau masih hidup ? “ Tanya Bu Aida .
“ B .. bukan , aku Shela ! “
jawab Shela .
“ Aduh . Say , kenapa lo
katakan identitasmu ? Gagal deh . “ ucapku .
“ Shela ? jadi kau ini bukan
Nabilah ? “ Tanya Bu Aida .
“ Iya , namaku Shela . Kami
semua ini adalah teman – teman Alm . Nabilah dulu . “ jawab Shela .
Tiba – tiba tanpa disadari Bu
Aida itu langsung meluk Shela . Meskipun dia tau kalau dia bukan Nabilah , tapi
itu cukup untuk menggugah hati Bu Aida .
“ ( Memeluk Shela ) Meskipun
kau bukan Nabilah , puteriku . Tapi , aku sudah menganggapmu sebagai puteriku
sendiri Shela . “ ucap Bu Aida sambil menangis .
“ T .. Terima kasih .
Lagipula , aku dah nggak punya ibu sewaktu aku SMP . “ jawab Shela .
“ ( Menangis ) Kalau boleh
tau siapakah nama Ayah dan ibumu ? “ Tanya Bu Aida .
“ Ayahku namanya Pak Henry
Anderson dan ibuku namanya Bu Aulia . “ jawab Shela .
“ Aku kenal ayah dan ibumu
itu . Mereka dulu adalah teman – teman baikku . “ kata Bu Aida .
Sementara itu , dikamarnya
Niken dilantai tiga ..
“ ( Menangis ) Hikh .. hikh ,
kakak .. ! “ ucap Niken sembari meratapi foto Nabilah .
“ Non Niken , ayo cepat makan
! kalau tidak Non bakalan sakit . “ kata perawat itu .
“ ( Menangis ) Nggak mau ..
aku nggak mau makan !! “ jawab Niken .
“ Tapi non .. ? “ sahut
perawat itu .
“ ( Menangis ) AKU NGGAK MAU
MAKAN , YA NGGAK MAU MAKAN . NGERTI !!! “ bentak Niken .
Dan setelah membentak –
bentak perawat itu , Niken itupun langsung pingsan . Maklumlah kalau setiap
hari Bu Aida menjaga Niken kayak puteri Raja , karena Niken itu memiliki
penyakit liver .
“ Non .. non Niken , bangun
non .. bangun !! “ ucap perawat itu khawatir .
“ Sekarang gue harus segera
menelepon nyonya ! “ batin perawat itu .
Kriing .. kringg ( Suara
handphone Bu Aida bordering )
“ Hallo , ada apa ya ? “
Tanya Bu Aida lewat handphonenya .
“ Nyonya , ( Gagap karena
khawatir ) Non N .. Non Niken .. “ jawab perawat yang bernama Mbak Susi itu
lewat handphonennya .
“ ( Cemas ) Non Niken kenapa
? “ Tanya Bu Aida lewat handphonennya .
“ Dia .. ( Gugup ) Dia
pingsan , nyonya ! “ jawab Mbak Susi itu lewat handphonennya .
“ ( Kaget ) Apa ?? Iya .. iya
, aku akan segera naik keatas ! “ jawab Bu Aida .
“ Umam , Melody . Kalian ikut
aku keatas sekarang ! “ suruh Bu Aida .
“ Memangnya kenapa ? “ Tanya
Melody .
“ Kalian kusuruh mencari
obatnya Niken . Dan yang lainnya , kalian cari juga dilantai dua ! “ jawab Bu
Aida .
“ Baik , kami mengerti . “
jawab kami serentak .
Dan kemudian kami semua
berpencar mencari obatnya Niken . Aku dan Melody ikut Bu Aida menemui Niken
dikamarnya , sementara itu Shela , Mela , Danang dan teman – temannya mencari
dilantai dua .
“ Ada apa Sus , sehingga
Niken pingsan kayak gini ? “ Tanya Bu Aida .
“ Anu .. Nyonya . Niken tadi
kulihat sedang meratapi foto Non Nabilah sambil menangis . Terus , saya suruh
dia untuk makan , eh .. dia nggak mau . Setelah kupaksa , malah dia membentak –
bentak dan akhirnya pingsan . “ jawab Mbak Susi .
“ Ayo Umam , Melody . Kalian
bantu tante untuk mencari obat Niken dikamarnya ini ! “ suruh Bu Aida .
“ Baik , kami mengerti . “
jawabku dan Melody .
“ Sus , sebaiknya kau
tidurkan Niken ketempat tidurnya ! “ suruh Bu Aida .
“ B .. baik nyonya . “ jawab
Mbak Susi .
Setelah setengah jam kami
mencari , nggak bisa menemukan obat yang dimaksut . Dan kemudian mataku tertuju
pada sebuah diary milik Nabilah itu … Setelah mencari disekitar buku diary
Nabilah itu , obat yang dimaksutpun berhasil ditemukan .
“ Ketemu ! Apa ini obat yang
ibu maksut ? “ tanyaku .
“ Iya . Ini memang obatnya
Niken . Dimana kau menemukannya Umam ? “ jawab Bu Aida .
“ Ah , cuman terselip dekat
diary nya Nabilah doank . “ ujarku .
Dan gue langsung ngasih obat
itu ke Bu Aida … Dan Bu Aida segera meminumkan obat itu kepada Niken . Dengan
begitu , kondisi Niken kembali stabil .. Syukurlah .
“ Diary Nabilah ? Sebaiknya
gue bawa tuh buku ! “ batin Melody yang langsung menyelipkan buku diary Nabilah
itu ke tasnya .
“ Mungkin kebenaran bisa
terungkap lewat buku ini . “ batin Melody .
Akhirnya kami semua segera
kembali keruang tamu ..
“ Terima kasih ya ! Kalian
semua sudah membantu tante mencarikan obat milik Niken . “ kata Bu Aida .
“ Ah , nggak apa – apa og .
Seharusnya kami lah yang berterima kasih , karena sudah diizinkan masuk kerumah
ini . “ jawabku .
“ Shela , aku minta satu
permintaan ke kamu . “ ujar Bu Aida .
“ ( Kaget ) Eh .. permintaan
apa , bu ? “ Tanya Shela .
“ Bisakah kau menginap disini
supaya Niken nggak kesepian lagi . “ jawab Bu Aida .
“ Niken setelah ditinggal
mati Nabilah dua tahun lalu , dia sering murung dikamar dan nggak mau melakukan
apapun selain meratapi foto kakaknya itu . “ lanjut Bu Aida .
“ Ibu nggak bisa setiap hari
menemaninya karena , ibu harus menjaga adik terkecilnya Nova yang masih usia 6
tahun . “ sambung Bu Aida .
“ Aduh gimana ya .. ? “ sahut
Shela .
“ Sudah . Lakukan saja , say
! ini demi kebaikannya Niken . Kau kan mirip sekali sama Nabilah , dengan
begitu Niken nggak akan merasa sedih lagi dan akan ceria seperti dulu . “
jawabku .
“ Baiklah kalau begitu . Gue
akan tinggal disini untuk sementara waktu . “ jawab Shela .
“ Terima kasih , Sel ! “ ucap
Bu Aida .
“ Sama – sama . “ jawab Shela
.
Malam harinya . Bu Aida
langsung mengantar Shela kekamarnya . Ternyata kamar yang ditempati Shela
adalah kamar milik Alm . Nabilah dulu . Bu Aida sengaja menempatkan Shela
dikamar itu supaya kenangan tentang Nabilah , nggak terlupakan begitu saja .
“ ( Sambil menunjukkan
kamarnya ) Ini kamarmu , Shela ! “ ucap Bu Aida .
“ Hm .. Bagus sekali . “
jawab Shela .
“ Ini dulu kamarnya Nabilah .
Semenjak Nabilah tiada , kamar ini jadi kosong . Untungnya Niken sama Mbak Susi
selalu merapikan kamar ini , jadi kamar ini masih bagus seperti dulu . “ kata
Bu Aida .
“ ( Meneteskan air mata ) ….
“ Bu Aida menangis .
“ Ada apa tante ? “ Tanya
Shela .
“ Nggak . Tante cuman keinget
sama Nabilah yang selalu tidur dikamar ini dengan muka yang teramat cantik dan
manis ketika dia tidur . “ jawab Bu Aida .
Mata Shela teralih ketika
melihat banyaknya penghargaan – penghargaan yang diterima Nabilah dulu . Mulai
dari piagam Pramuka PMR , piagam Matematika , piagam IPA , piagam IPS , dan
piagam Model .
“ Itu piala – piala siapa
saja ? “ Tanya Shela .
“ Itu adalah piagam – piagam
yang diraih Nabilah dulu . Maklumlah dia selalu aktif di sekolahnya . “ jawab
Bu Aida .
“ Banyaknya piala – piala
yang dimenangkan oleh Nabilah . Padahal gue cuman dapat piagam Matematika sama
piagam IPA . “ sahut Shela .
“ Wah , itu lumayan . Nabilah
dulu juga seperti itu . Cuman dapat piagam Matematika , dan piagam IPA . Tapi ,
setelah dia kenal Umam , dia mulai aktif ikut lomba – lomba yang
diselenggarakan oleh sekolah . “ jawab Bu Aida .
“ Permisi dulu , Shel ! Tante
mau menemani Nova dulu . “ kata Bu Aida .
“ Oh , iya .. iya . Silahkan
! “ jawab Shela .
“ Hebat sekali Nabilah itu .
Memenangkan piagam – piagam ini ! “ batin Shela kagum .
“ Pantes , Umam bisa jatuh
hati padanya . “ batin Shela .
Setelah itu , Shela
memutuskan untuk berkeliling rumah Bu Aida . Eh nggak nyanka – nyangka dia
bertemu dengan Niken yang meratapi angin malam diteras atas rumahnya .
“ Kakak .. “ ucap Niken lirih
.
“ Ehm .. “ ucap Shela .
“ Siapa itu ? “ Tanya Niken
yang masih saja nggak mau menoleh .
“ Ini gue Niken .. ! “ jawab
Shela .
“ ( Gugup nggak percaya ) S
.. siapa kau s .. sebenarnya ? “ Tanya Niken .
“ Gue Shela Agrista , kakak
kelas lu ! “ jawab Shela .
Tiba – tiba Niken itupun
langsung memeluk Shela erat – erat sembari menangis . Rasa rindunya yang
teramat dalam membuatnya terharu melihat Shela yang benar – benar mirip sama
Nabilah , kakaknya .
“ ( Menangis ) Hikh .. hikh !
“ Niken menangis .
“ Ada apa Niken .. ? “ Tanya
Shela .
“ ( Menangis ) Biarkan gue
meluk lo , kak Shela ! “ jawab Niken .
“ ( Menangis ) Meskipun lo
bukan kakak kandung gue . Tapi , rupa dan sikapmu sama persis dengan kak
Nabilah dulu . Aku sayang sama dia . “ lanjut Niken .
“ Terus .. teruslah menangis
! Sampai rasa rindumu itu terobati . “ ujar Shela .
“ Rasa rindu ini nggak kan
bisa terobati . Jikalau kita cuman sebatas teman . Aku maunya kita menjadi
keluarga , kak Shela . Aku pengen orangtua lo dan orangtua gue menikah . “
jawab Niken .
“ Dengan begitu , gue bisa
punya kakak lagi , dan ibu nggak bakal kesepian lagi . “ lanjut Niken .
“ Maaf . Ini terlalu
berlebihan . Gue dan ayah gue sangat mencintai almarhumah ibu kami . Nggak mungkin
kami bisa menghianati cinta ibuku dengan menikah dengan sahabatnya sendiri . “
tolak Shela halus .
“ Tapi .. kak Shela ! Gue dah
terlanjur bersumpah untuk bisa menjadikanmu bagian dari keluarga gue . “ sahut
Niken .
“ Maaf , Niken . Gue disini
cuman bantu lo supaya lo menceritakan kejadian – kejadian yang menimpa Nabilah
dua tahun lalu . “ ujar Shela .
“ ( Kecewa ) Oh , jadi ini
semua karena masalah itu . Jadi , kakak sama saja seperti kak Umam !! Gue benci
.. Benci .. benci !!!! “ jawab Niken marah .
“ Ok , Gue akan beritahu
tentang semua itu jika .. “ lanjut Niken .
“ Jika apa .. ? “ Tanya Shela
.
“ Orangtua kita mau menikah !
“ jawab Niken .
Dan akhirnya Niken itupun
kembali kekamarnya . Perasaan campur adukpun kemudian dialami Shela . Dia ingin
sekali menganggap Niken sebagai adiknya , karena Shela adalah anak tunggal .
Tapi , dilain pihak , dia nggak kepengen menghianati cinta Alm . Ibunya yang
begitu besar kepada suami dan anaknya , Shela .
Keesokan harinya , tepat hari
Minggu . Shela akhirnya tak jemput . Karena dia memutuskan untuk pulang dari
rumah Bu Aida .
“ Kenapa lu ngajak pulang
secepat ini ? Besok kan masih libur ? “ tanyaku .
“ Nggak kenapa – napa . Gue
cuman nggak enak aja sama Bu Aida dan Niken . “ jawab Shela .
“ ( Curiga ) Apa ada masalah
yang terjadi antara kau dan Bu Aida maupun Niken ? “ tanyaku .
“ Nggak . “ jawab Shela
singkat .
“ Oh ya , lu dah pamit kan
sama Bu Aida ? “ Tanyaku .
“ Dah . Sebenarnya Bu Aida
juga Niken menyuruhku untuk tinggal disana lebih lama lagi , tapi nggak ah .
Itu akan merepotkan mereka ! “ jawab Shela .
Mendapat jawaban itu , gue
ngantar pulang Shela dengan perasaan campur aduk karena curiga . Ada masalah
apa Shela dengan Bu Aida dan keluarganya .
Sesampainya disana , gue dan
Shela nggak banyak ngomong karena Shela mutusin untuk langsung pulang . Hal itu
membuat gue curiga . Kalau Shela dengan keluarga Nabilah memang ada masalah .
“ Semenjak pulang tadi ,
Shela og jadi bersikap aneh ya . “ ucapku lirih .
“ Padahal kemaren gue lihat
dia akrab – akrab aja sama keluarga Nabilah itu . “ lanjutku .
“ Pasti ada masalah nih .
Sebaiknya gue cari tau aja sekarang ! “ batinku .
Dan kemudian gue memutuskan
untuk kembali kerumahnya Nabilah , sekaligus bertanya soal sesuatu kepada Bu
Aida maupun Niken .
Sementara itu , Melody yang
baru saja belanja dari Mall , langsung dicegat oleh empat orang anak buahnya
Irfanda . Dan diantara mereka , ada dua orang yang dia kenal . Yaitu Ryan dan
Farkan .
“ Ayo ikut kami ! “ paksa
salah seorang anak buahnya Irfanda .
“ ( Kaget ) Ada apa ini ?
Tolong .. Toloong ! “ Melody minta tolong .
Dengan cepat kerumunan rakyat
itupun langsung mengejar Melody yang diculik oleh salah seorang anak buahnya
Irfanda .
Kerumunan yang banyak itu ,
nggak sanggup mengejar Melody yang dimasukkan kedalam mobil warna hitam dan
langsung cabut dari tempat kejadian .
Sesampainya di villa nya
Irfanda ..
“ Irfanda , Marta , Ryan ,
dan Farkan !!! Jadi kalian semua ya , yang merencanakan penculikan ini ? “
Tanya Melody geram .
“ Iya . Memangnya kenapa ? Lo
suka kan cara gue ? “ jawab Irfanda dengan muka benci .
“ Bajingan lo !! “ sahut
Melody geram .
“ Gimana kabarmu selama ini ,
my best friends ku ? “ Tanya Marta dengan muka benci .
“ Marta . Kenapa lo mainin
gue kayak gini sih ! “ jawab Melody .
“ Gue ? Mainin lo ? Omong
kosong ! “ jawab Marta dengan muka benci .
“ Ada yang salah di otakmu
itu , Marta !! Kau ini dah gila !!! “ sahut Marta geram .
“ Gila ? ( Tertawa ) hahaha
.. Seharusnya lo katakan gila ke Nabilah dulu , bego’ !!! “ jawab Marta dengan
muka benci .
Dan akhirnya Marta itupun
menampar Melody berulang – ulang . Hingga Melody itupun nggak kuat lagi , dan
hampir pingsan .
“ Hmp , hanya karena Nabilah
dulu menolak cintamu , Irfanda . Kau bunuh dia ! “ kata Melody .
“ Juga hanya karena Nabilah
menggeser posisimu dalam ajang model bodoh itu , kau juga membencinya , Marta !
“ lanjut Melody .
“ Gue penasaran . Apakah
setelah ini gue yang kalian bunuh ? Atau kalian cuman pengecut doank , yang
bisanya hanya menculik seorang gadis yang gak berdaya ini ?! “ ledek Melody .
“ ( Nada Kasar ) Seharusnya
yang mati kecelakaan itu Umam bukan Nabilah !! “ ujar Irfanda .
“ Setelah mengetahui rahasia rencana gue ,
malah Nabilah langsung menemui Umam dan menemani Umam mengendarai mobil yang dah
gue sabotase itu .. “ lanjut Irfanda .
“ Sudah jangan banyak bicara
lo . Ryan , Farkan . Kalian jaga dia ! Jangan sampai dia kabur ! “ ujar Irfanda
.
“ Baik , boss ! “ jawab Ryan
dan Farkan serentak .
Dan Semenjak itulah , Melody tau kalau Ryan , Farkan , dan Marta benar - benar terlibat dalam masalah ini . Dan sekarang Umam dan yang lainnya ada dalam masalah besar . Masalah yang cukup merepotkan mereka .
Sementara itu , Gue segera
menuju Rumah Bu Aida lagi , guna menanyakan sesuatu yang telah membuat Shela
minta dianterin pulang lebih cepat . Sesampainya disana , gue mendapatkan
sesuatu kejelasan yang membuatku kaget ..
“ Eh , Umam ? Ada apa ya ,
sehingga kau kembali lagi ? “ Tanya Bu Aida .
“ Sebenarnya gini . Apa yang
terjadi kepada Shela , mengapa dia ngajak pulang secepat ini ? nggak menunggu
besok saja ? “ jawabku .
“ Begini lo , Kemaren malam .
Shela menyuruh Niken untuk menceritakan kejadian – kejadian yang menimpa Alm .
Nabilah dulu sebelum kecelakaan . Tapi , Niken nggak mau mengatakannya .
Kemudian , Niken itu langsung memberikan satu syarat supaya Niken mau
mengatakannya . “ kata Bu Aida .
“ Apa itu , tante ? “ tanyaku
.
“ Niken menyuruh Ayahnya
Shela itu menikah dengan tante . Supaya dia bisa punya kakak lagi , dan tante
nggak sendirian lagi , itu katanya ! “ jawab Bu Aida .
“ ( Kaget ) Astaga . Mana
mungkin Shela itu mau melakukan hal itu … Cintanya kepada ibunya itu nggak bisa
tergantikan oleh apapun . “ sahutku .
“ Iya , tante tau soal itu .
Tante juga sebenarnya nggak tega pada Shela kalau sampai Shela itu memaksakan kehendaknya
Niken itu .. “ jawab Bu Aida .
Tiba – tiba Niken itu datang
dan memanggilku …
“ ( Sinis ) Kak Umam ,
bisakah kita ngobrol sebentar .. ? “ ujar Niken .
“ Niken . Memangnya mau
ngobrol apa ya ? “ Tanyaku .
“ ( Sinis ) Sudah , kau ikut
saja denganku ! “ jawab Niken .
Dan ternyata Niken waktu itu
mengajakku kesebuah restoran bintang lima . Disana , dia memohon kepadaku
supaya Shela itu mau menyuruh ayahnya untuk menikah dengan ibunya Niken . Entah
waktu itu , gue mau jawab apa , ‘ Iya ‘ atau ‘ Tidak ‘ ..
“ Kak Umam , sekarang gue
pengen ngomong sesuatu ke lo ! “ ujar Niken .
“ Apa itu , Ken ? “ tanyaku .
“ Maukah kakak bantu gue ? “
pinta Niken .
“ ( Curiga ) Bantu ? Bantu
apaan ya ? “ tanyaku .
“ Bantu gue menyatukan
keluarga gue dengan keluarga kak Shela itu ! “ jawab Niken .
“ ( Kaget ) Nggak , Ken !
Shela itu teramat mencintai ibunya , mana mungkin dia bisa menghianati cinta
ibunya itu . “ sahutku sedikit kasar .
“ ( Memohon ) Ayolah kak ,
Shela sekarang ini adalah alasan gue untuk tetap hidup . Gue nggak bisa hidup
tanpa dia , kak ! “ jawab Niken .
“ Dia sudah kuanggap sebagai
kakakku sendiri , kak . Rupa , Sifat , dan sikapnya itu sangat persis seperti
kak Nabilah dulu , kak . Ayolah kak .. Bantu aku . Sekali melihatnya itu
membuat perasaan gue tenang dan gue merasa seperti Kak Nabilah itu masih hidup
. Ayolah kak , bantu aku ! Bantu aku supaya Shela itu mau mengizinkan ayahnya
itu menikah dengan ibuku ! “ lanjut Niken memohon .
“ ( Iba ) Tapi , Ken … “
jawabku terpotong .
“ ( Memohon ) Pleaseee ……
Pleaseeeee … ! “ kata Niken .
“ Biar kupikir terlebih
dahulu , Ken . “ jawabku .
“ Ok , gue kasih lo
kesempatan buat memikirkannya . Tapi , jangan lama – lama ya , kak . Gue nggak
sabar pengen tau keputusan kakak itu . “ ujar Niken .
“ Iya .. iya . Kasih waktu
gue Empat hari . Setelah empat hari , gue bakal ngasih jawabannya ! “ jawabku .
“ Baiklah , kak . Oh ya ,
kakak mau pesan apa ? Biar aku panggilkan .. ! “ ujar Niken .
“ Nggak usah , Ken . Gue
nggak bawa uang sekarang ini ! “ jawabku .
“ Gimana sih , kalau gue
ngajak kakak kesini , itu artinya gue donk yang neraktir ! “ sahut Niken .
“ Terima kasih , Ken . “
ucapku .
“ Sama – sama , kak .
Lagipula , kakak sudah kuanggap sebagai kakak iparku sendiri og . “ jawab Niken
tersenyum .
“ Niken , kalau kau tersenyum
seperti itu kan manis , jadi sering – sering aja tersenyum . Dengan begitu
sebentar lagi lo pasti bakalan dapat cowok . “ pujiku .
“ Ah , kakak . Nggombal aja .
“ jawab Niken .
“ Hahaha … “ kami berdua tertawa bersama – sama .
Malam harinya , gue terus kepikiran sama omongan Niken tadi . Hampir – hampir gue nggak bisa tidur .
“ Bantu gue menyatukan keluarga gue dengan keluarga kak Shela itu ! “ kata Niken tadi .
Sebelum gue tertidur gue masih saja membayangkan bagaimana jadinya nanti kalau Shela sampai tau akan hal ini .
“ ( Kebingungan ) Aduuh . Gimana ya jikalau Shela sampai tau akan masalah ini .. “ ucapku .
“ Pasti dia bakal kecewa banget sama gue .. “ lanjutku .
“ Tapi , gue nggak tega menolak omongan Niken tadi .. “ kataku .
“ Jadi , gue harus gimana donk .. ? “ batin gue .
Dan ternyata benar , esoknya gue hampir saja terlambat masuk sekolah . Dengan bergegas , gue pacuh tuh Sepeda Motor Satriya gue dan segera berangkat ke sekolah .
“ Hi , sayang ! “ sapa Shela mesra .
“ Hi juga , sayang ! “ jawabku .
“ Oh ya , Kamu og datang jam segini sih , sayang ? “ Tanya Shela .
“ Nggak kenapa – napa og . Cuman gue kemaren nggak bisa tidur nyenyak . “ jawabku .
“ Say , istirahat nanti gue pengen ngomong sesuatu sama lo .. “ lanjutku .
“ ( Penasaran ) Apa ? Lo mau kasih gue kejutan ya ? “ Tanya Shela .
“ Iya . Pasti lo bakal terkejut deh .. “ jawabku .
“ ( Tersenyum ) Ok deh . Nanti kita ngobrol dimana , Say ? “ Tanya Shela .
“ Ada deh .. “ jawabku .
Ketika jam istirahat itu tiba , gue ajak Shela itu kesebuah pavilion dekat sekolah . Disana gue ngobrol dengannya soal yang kemaren .
“ Say .. “ ucapku memulai omongan .
“ Ada apa ? “ Tanya Shela .
“ ( Ragu ) Sebenarnya gue nggak mau mengatakan hal ini .. Tapi .. “ ucapku terputus .
“ Tapi apa , sayang ? “ Tanya Shela .
“ Karena ini sebuah amanah yang mungkin bisa membuatmu kecewa ataupun marah ke gue nantinya ! “ jawabku .
“ Ealah . Nggak juga kale . Pokoknya kalau gue bisa bantu , pasti gue bantu ko’ ! “ kata Shela .
“ Nggak ah . Nanti lo marah ke gue .. “ jawabku .
“ Nggak . Aku janji ! “ sahut Shela .
“ ( Sedikit ragu ) Sebenarnya gini , Shela . Maukah lo paksa ayah lo untuk menikahi Bu Aida ? “ ungkapku .
“ ( Sedikit kecewa dan marah ) Oh , ini karena masalah itu . Ternyata lo sama aja ya sama Niken itu . Keras kepala !! “ jawab Shela .
“ ( Marah ) Kalau soal ini . Maaf , gue nggak bisa bantu lo ! “ lanjut Shela .
“ ( Marah ) Bye .. ! “ Shela itupun langsung cabut dari pavilion itu dan meninggalkanku seorang diri .
“ ( Merenung ) Ternyata , Shela masih sangat menyayangi ibunya . Maaf , Say ! Gue sudah mengatakan hal ini “ kataku lirih .
Untungnya Shela waktu itu nggak marah – marah amat , sehingga pulang sekolah , dia sudah seperti sedia kala . Periang dan ceria .
“ Aku salut padamu , Shel ! Meski tadi lo denger ucapan dari gue yang nyinggung perasaan lo , siang harinya lo dah kembali ceria seperti biasanya ! “ pujiku .
“ Ayo kak , kita pulang ! “ ujar Danang .
“ Ayo ! “ jawabku .
“ Hahaha .. Begini kan indah juga ya ! “ batin Mela .
“ Ada apa , Mel ? “ Tanya Erna .
“ Nggak ada apa – apa og , Er ! “ jawab Mela .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar