Keesokan harinya akhirnya Shela kembali bersekolah di SMAN Harapan Bangsa . Dia duduk bersama Mela lagi tentunya dan bersatulah lagi “ Best Friend “ antara mereka berdua ..
“ Irfanda … “ batinku .
“ Sebaiknya gue nyelidikin masalah ini segera ! “ batinku .
Ketika datang waktu istirahat , gue mutusin untuk segera menuju ke kantin . Disana , gue ketemu lagi sama orang yang namanya Ryan dan Farkan . Ketika mereka melihatku dengan sinis seperti itu , gue cuman duduk sembari tersenyum kearah mereka . Dan akhirnya mereka berdua itupun pergi … Aneh mereka itu .
“ Bi , es teh dan nasi gorengnya satu ya .. ! “ pesanku .
“ Iya . Pesanan aden akan segera siap . “ jawab Bi Imah .
Bi Imah memang sedari dulu selalu memanggilku dengan sebutan Aden . Maklum saja saudara Bi Imah itu adalah pembantu dirumah gue .
Setelah selesai jajan di kantin , gue langsung menuju keruang kelas adikku . Ya , untuk cari suasana baru disana , biar nggak pengap terus – terusan dengan suasana yang sama terus .
“ Hi .. “ sapaku .
“ Hi , kak “ balas Danang .
“ Tumben kakak nyamperin gue yang lagi ngobrol sama teman – teman gue ? “ tanyanya .
“ Nggak og . Gue cuman pengen ganti suasana aja ! “ jawabku .
“ Ayo sana , kak . ngedate sama Shela sana ketimbang kakak cuman ngobrol disini bersama kami . Itu membosankan ! “ kata Danang .
“ Heh , gue cuman pengen ngomong sesuatu ke kalian ini ! Sebentar doank og . “ sahutku mulai serius .
“ Apa ? “ Tanya Andika dan Irfan serentak .
“ Apa kalian tau siapa mata – matanya Irfanda di sekolah ini ? “ tanyaku .
“ Hmm .. nggak . Memang ada ya ? “ Tanya Rizal .
“ Kelihatannya sih ada , karena kalau tidak , mana mungkin dia tahu kapan aku mau pergi sama Nabilah dulu . “ jawabku serius .
“ Dah kak , gue dan teman – teman gue nggak mau ngurusin masalah kakak yang seperti itu lagi , bosen ! “ tolak Danang .
Dan mendengar Danang ngomong seperti itu , membuat gue nggak nyaman . Setelah itu gue langsung keluar dari ruang kelas Danang itu dan menuju kekelas gue …
“ Ada apa sih Danang ngomong seperti itu , gue kan cuman nanya baik – baik ? “ omelku dalam hati .
“ Pokoknya gue harus segera cari tau lebih soal Irfanda itu .. “ kataku dalam hati .
“ Gue nggak mau hal yang terjadi kepada Nabilah dulu , terjadi lagi . Itu pasti menyedihkan kalau kehilangan seseorang yang sangat disayangi untuk yang kedua kalinya ! “ lanjutku dalam hati .
Sesampainya dikelas …
“ Hi , semuanya .. ! “ sapaku .
“ Hi , Umam . Sini deh ! “ sahut Yulian , teman baikku , hehe :D
“ ( Sembari duduk dibangku ku ) Ada apa , Yul ? “ tanyaku .
“ Melody SMS gue hari ini . Katanya dia kepengen ketemu sama lo , Shela , Danang , dan Mela setelah pulang sekolah ! “ jawabnya .
“ ( Penasaran ) Memangnya kenapa ? “ tanyaku lagi .
“ Nggak tau gue . Samperin aja nanti dia dirumahnya ! “ jawab Yulian .
“ Untuk apa kau manggil kita semua , Melody .. ? “ tanyaku dalam hati .
Dan disaat itu , Pak Burhan pun datang dan langsung mengajar .. Pelajaran Pak Burhan itu seperti istilah ‘ Iron Fist ‘ karena Pak Burhan mengajarkan Matematika , pelajaran tersulit diseluruh dunia , mungkin . Untungnya sebelah gue ada Shela , dia adalah jagonya ..
“ Hey Shel , bantu gue donk .. ? “ pinta gue .
“ ( Kaget ) Apa ?? Ternyata lo masih sama seperti dulu , My Prince . Aku kira selama dua tahun ini , lo udah bisa pelajaran yang lain selain Bahasa Inggris dan TIK .. “ jawab Shela .
“ Nggak ah ! ( Tersenyum ) Lo harus berjuang sendiri , My Prince .. And good luck ! “ lanjut Shela .
“ ( Terlihat lusu ) Ayolah , Shel .. ! “ pintaku lagi .
“ Nggak . Mungkin lo adalah seseorang special bagi gue , tapi dalam menuntut ilmu gue nggak akan menyepesialkan siapapun , My Prince .. Sorry ! “ jawab Shela .
“ Huh , Shela itu tegas dan disiplin amat sih .. ! “ bawelku dalam hati .
Empat jam kemudian , bel pulang itupun berbunyi .. Gue , Shela , Danang dan teman – temannya langsung menuju gerbang guna menemui Melody . Tapi , tak disangka – sangka hal itu ketahuan sama Farkan ..
“ ( Menelepon )Bos besar , ada informasi penting yang perlu kukasih tau nih .. ! “ ujar Farkan .
“ ( Menelepon ) Informasi .. ? Informasi penting apa yang kau ketahui ? “ Tanya Irfanda .
“ Gue tadi baru lihat Umam , Shela , Danang dan teman – temannya , juga Mela baru menemui salah satu sahabat Nabilah dulu , bos ! “ jawab Farkan lewat teleponnya .
“ ( Kaget ) Apa .. ? Siapa orang yang ditemui mereka ?? Katakan .. ! “ ujar Irfanda lewat teleponnya .
“ M .. Melody , bos .. ! “ jawab Farkan lewat teleponnya .
Akhirnya disaat itu , datanglah Marta yang langsung merebut handphone yang lagi digunakan oleh Farkan itu …
“ Sini ( Merampas HP nya Farkan ) Handphonenya .. ! “ kata Marta .
“ Farkan .. ? Farkan .. ? Halo Farkan , ada apa .. ? “ tanya Irfanda lewat teleponnya .
“ Halo , Irfanda .. “ balas Marta dengan muka benci .
“ Kau itu … Marta , iyakan ? “ Tanya Irfanda .
“ I See . Jadi , lo masih ingat ma gue .. “ jawab Marta dengan muka benci .
“ Apa yang kau inginkan dariku , Marta .. ? “ Tanya Irfanda .
“ Oh , gak ada sih sebenarnya . Tapi , gue kepengen Melody itu lo tangkep ! “ jawab Marta .
“ Dan kemudian suruh membunuhnya gitu ? “ tanya Irfanda .
“ Nggak . Gue cuman pengen lo nyingkirin gadis itu aja . Karena dia nanti akan jadi penghalang buat gue untuk masuk kekeluarga Nabilah , keluarga tiri gue .. “ jawab Marta .
“ Hmp , untuk apa gue nurutin permintaan lo tadi .. ? “ Tanya Irfanda dingin .
“ Because , Aku tau kalau lo lah dalang yang menyuruh Ryan dan Farkan untuk menyabotase mobil Nabilah , sehingga Nabilah mati kecelakaan 2 tahun yang lalu … “ jawab Marta dingin .
Disaat itu , ternyata Niken , adiknya Nabilah menguping pembicaraan diantara mereka . Dan langsung pergi meninggalkan mereka .. Sebenarnya dia kepengen ngomong langsung kepada guru atau kepada orangtuanya . Tapi , Niken itu terkenal penakut , sehingga dia nggak berani membongkar rahasia itu ..
Sementara itu dirumah Melody .. Melody langsung menceritakan segala yang dia ketahui tentang Irfanda lebih detail lagi dan memberikan surat yang ditulis Nabilah dulu kepadaku .
“ Ada apa , sehingga kau menyuruh kami kesini , Melody ? “ tanyaku .
“ Ada Sesuatu yang pengen gue omongin ke kalian semua ! “ jawab Melody .
“ Apa .. ? “ tanyaku .
“ Apa kalian ini sering melihat Marta disekolah akhir – akhir ini ? “ Tanya Melody .
“ Hmm .. nggak tuh ! “ jawab Mela dan Danang .
“ Memangnya kenapa ? “ Tanya Shela .
“ Gue curiga sama dia karena seminggu sebelum kematian Nabilah lalu , dia pernah berantem hebat dengan Nabilah ! “ jawab Melody .
“ Memangnya apa hubungan hal itu dengan kematian Nabilah ? “ tanyaku .
“ Gue curiga kalau Marta itu sekongkol sama Irfanda guna mencelakai Nabilah dulu .. “ jawab Melody .
“ Ini .. ( Sembari menyerahkan sepucuk surat Nabilah kepadaku ) Surat yang ditulis Nabilah sebulan menjelang kematiannya dua tahun lalu ! “ kata Melody .
Akhirnya gue membaca tuh surat yang dikasihkan Melody ke gue . Setelah membaca tuh surat , gue benar – benar terkejut dalam hati karena isi surat itu menceritakan tentangku , Irfanda , Marta , dan Melody .
Hai ! Umam , My Prince !
Say , aku menulis surat ini karena gue kangeen sama kamu . Terima kasih dua tahun kau telah mau menjadi seseorang yang teramat berharga bagi gue . Gue nggak akan pernah melupakan cinta kita , meskipun setelah kita mati … I Love U , My Prince ..
Say , gue pengen cerita sama lo kalau selama sebulan ini hubungan pertemanan gue sama Irfanda juga Marta menemui titik buntu dalam perang dingin . Gue coba menanyakan apa masalahnya , sehingga mereka berdua berubah secepat itu ? Tapi , gue nggak mampu untuk membuat mereka mengatakan masalah itu ..
Tiga hari kemudian , gue coba nanyakan hal itu kepada Melody . Tapi , dia hanya mengatakan kalau gue telah menggeser posisi Marta dalam ajang pemodelan yang diselenggarakan 3 minggu lalu . Sedangkan Irfanda , dia mulai berubah ketika cintanya kutolak hanya karenamu , sayang ..
Sebenarnya masih banyak yang perlu kuketahui soal hal itu . Tapi , nggak ada yang bisa mengatakan hal itu kepadaku . Gue nggak kepengen membuatmu susah disana , My Prince ! Bebanmu sudah terlalu berat memikul penghidupan buat adikmu itu .
I only can tell you this much , darling . Niken , adik kandung gue itu tau semua . Tapi , dia terlalu malu atau takut menceritakannya kepada siapapun , bahkan kepadaku .
Hati – hatilah sayang sama Irfanda dan Marta sekarang ini .. Irfanda itu memang benar – benar membencimu dikarenakan gue . I’m Sorry . Kalau Marta , dia adalah saudara tiri gue yang sedari dulu mencoba menyusup kekeluarga gue . Dia baru tau kalau dia saudara tiri gue karena diberitahu oleh seseorang setelah ajang pemodelan itu .. Tapi sayangnya gue belum tau siapa yang memberitahunya ..
2 hari kemudian gue mendengar Irfanda merencakan rencana liciknya guna mencelakaimu .. Oleh sebab itu gue akan ikut bersamamu untuk melindungimu … Jikalau gue mati , setidaknya lo masih hidup , My Prince .
Salam dariku , My Prince
Dear Nabilah Ratna Ayu .
“ Sekarang gimana nih , Melody .. ? “ tanyaku .
“ Nabilah sudah nggak ada , tapi Irfanda masih saja merencanakan sesuatu yang buruk ke gue ? “ lanjutku .
“ Berarti nggak ada jalan lain selain menanyakan hal itu pada Marta atau Irfanda .. “ ujar Mela .
“ Mela , kau gila ya ? Jikalau kita menanyakan soal ini kepada mereka , pasti mereka bakalan curiga ma kita semua . “ jawab Danang .
“ Sebaiknya sekarang kita temui Niken ! Karena dalam isi surat itu mengatakan kalau Niken itu tahu semuanya .. “ ajakku .
“ Tapi gimana .. ? Niken itu dirumahnya aja dijaga kayak puteri raja . Jarang sekali dia boleh keluar oleh Bu Aida semenjak kematian Nabilah dulu . “ jawab Melody .
“ Apa ini akibat dari kematian Nabilah dulu , Melody ? “ tanyaku .
“ Mungkin . Setelah kematian Nabilah dulu , Bu Aida sering mengurung diri dirumahnya . Bahkan tetangga – tetangganya gak ada yang pernah lihat Bu Aida keluar rumah . “ jawab Melody .
“ Sekarang gimana nih caranya buat bisa bertemu sama Niken itu .. ? “ Tanya Danang .
“ Sebaiknya kita temui saja dia dikelasnya besok . “ jawabku .
“ Kau tau ruang kelasnya ya , kak ? “ Tanya Danang .
“ Iya . Kelas X IPA “ jawabku singkat .
Setelah ngobrol tentang masalah itu , gue dan teman – teman memutuskan untuk pulang . Sementara itu Melody yang sendirian dirumah itu ditelpon oleh Irfanda .
“ Melody , jangan kau campuri urusanku ya .. “ bentak Irfanda di handphonennya .
“ Hmp , Irfanda .. Irfanda . Kau pikir aku takut dengan ancamanmu itu . Sekarang saatnya buat gue untuk menunjukkan kebenaran yang telah kau sembunyi – sembunyikan selama ini atas kematian sahabat terbaik gue , Nabilah .. “ jawab Melody di handphonennya .
“ Lihat saja Melody . Kau pasti akan menyesal soal ini ! “ ancam Irfanda dan kemudian dia menutup handphonennya .
“ Irfanda .. Irfanda . Dulu lo dah nghancurin hidup gue dan teman baik gue , sekarang giliran gue yang hancurin hidup lo dan Marta .. ! “ ucap Melody dengan muka benci .
Keesokan harinya , pas disekolah kami semua segera berkumpul guna menemui Niken . Ternyata Niken waktu itu sedang berada dikantin , hal ini memudahkan kami untuk mencarinya .
“ Bu Imah , pesan nasi sama lauknya ayam ya ! “ pesan Niken .
“ Oh ya bu , es jeruknya juga ya .. “ lanjut Niken .
“ Iya iya . “ jawab Bi Imah .
Gue dan teman – teman gue cuman melihatnya dari kejauhan . Setelah itu gue lah yang maju guna mengajaknya ngobrol sebentar . Dan teman – teman yang lainnya bersembunyi , karena Niken itu nggak suka diajak ngobrol bebarengan seperti itu .
“ Niken ! “ sapaku .
“ Oh , kak Umam ! “ balasnya sembari memakan nasinya .
“ ( Menelan makanannya ) Ada apa ya ? “ tanyanya .
“ Gue pengen ngobrol sebentar denganmu . Ini penting ! “ jawabku .
“ Apa lo tau siapa yang telah membunuh Nabilah , kakakmu dulu ? “ tanyaku .
“ ( Sebel ) Apa – apaan sih kau itu kak Umam .. ? “ sahutnya .
“ Kak Nabilah sudah tenang di syurga sana , og tega – teganya kakak usik hidup abadinya kak ? “ lanjutnya membentak dan kemudian diapun pergi .
“ Gimana Umam , apa lo dah berhasil membujuk Niken untuk menceritakan rahasianya ? “ Tanya Mela .
“ Nggak . Sepertinya dia ingin tutup mulut soal kematian Nabilah itu .. “ jawabku .
“ Sekarang gimana nih , say ? “ Tanya Shela .
“ Tidak ada cara lain lagi selain menemuinya dirumahnya ! “ jawabku .
“ Tapi gimana .. ? Bu Aida kan njaga Niken itu kayak puteri Raja ? “ Tanya Danang .
“ Shela , kau sangat mirip sama Nabilah kalau kau nggak make kacamata . Jadi bisakah kau bantu kami , say ? “ tanyaku .
“ ( Kaget ) Heh , membantu ? membantu apa ? “ Tanya Shela balik kepadaku .
“ Cobalah menyamar jadi Nabilah .. ! “ pintaku .
“ Say , apa lo tau kalau gue ini cuman mengenal sedikit Nabilah itu . Bagaimana gue bisa nyamar persis seperti dia ? “ Tanya Shela .
“ Sudahlah serahkan semua itu padaku . “ jawabku .
Setelah pulang sekolah , gue dan teman – teman yang lainnya segera menuju rumah Mela . Disana Mela dan Melody segera mendandani Shela supaya mirip seperti Nabilah dulu ..
Separoh jalan , Melody segera keluar dari kamar Mela guna mengangkat telepon dari ayahnya .
“ Hallo , Melody .. Dimana kau sekarang ini ? “ Tanya Pak Robert .
“ Ayah ? Aku sekarang ada dirumah temen nih . “ jawab Melody .
“ Ada apa , yah ? “ Tanya Melody .
“ Nggak apa – apa . Ayah cuman kangen sama kau , puteriku . “ jawab Pak Robert .
“ Ah ayah bisa aja . Oh ya , ayah pulang dari Inggris kapan yah ? “ Tanya Melody .
“ Tiga minggu lagi . Tepat saat menghadiri acara pertunangan anaknya Pak Hadi , Irfanda dengan puterinya Pak Henry , Shela ! “ jawab Pak Robert .
Mendengar hal itu , Melody langsung menjatuhkan handphonenya , kayak disinetron aja ya , hehe :D
Melihat hal itu , gue langsung menanyakan hal itu kepada Melody .
“ Ada apa , Melody ? “ Tanyaku .
“ ( Cemas ) G .. Gawat Umam , gawat !! “ jawab Melody .
“ Ada apa , Melody ? “ tanyaku lagi .
“ Tiga minggu lagi , Irfanda mau bertunangan dengan Shela . “ jawab Melody .
“ Gue dah tau itu . Gue tau langsung dari Shela sendiri . Pokoknya gue akan menghentikan acara pertunangan itu tiga minggu lagi . “ kataku tegas .
Akhirnya Mela itupun selesai mendandani Shela . Ternyata setelah didandani itu , dia memang mirip sekali sama Nabilah .. Nggak ada yang menyangka kalau Shela itu secantik itu . Begitu Melody melihat kearah Shela yang mirip seperti Nabilah , teman terbaiknya dulu . Dia nggak henti – hentinya menangis dan langsung memeluk Shela .
“ Astaga . Kau ini .. Nabilah ? “ Tanya Danang , dan teman – temannya .
“ N .. N .. ( Menangis ) Nabilah ! “ ujar Melody .
“ ( Menangis ) Nabilah , gue kangen banget sama lo ! “ lanjut Melody yang langsung memeluk Shela .
“ Benar – benar lo itu mirip Nabilah .. “ batinku .
“ Hi , Melody . Gue ini Shela , bukan Nabilah .. ! “ kata Shela .
“ Biarkan dia , Shela ! Dia cuman kangen doank sama Nabilah . “ ujar Mela .
“ B .. baik . “ jawab Shela mengiyakan .
“ Maaf Shela , gue cuman nggak nyangka wajah lo mirip banget sama Nabilah , teman baik gue ! “ kata Melody .
“ Nggak apa – apa og . “ jawab Shela .
“ Ayo , sekarang kita menuju rumah Nabilah ! “ ajakku .
“ Baik . “
End Part 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar