Tinta Merah



Tinta Merah
Ayu Incarnation

Dahulu, ada sebuah mitos yang mengatakan kalau seseorang menemukan sebuah tinta merah, namun kosong, maka orang itu akan mendapat sebuah malapetaka besar. Sebaliknya, jikalau orang itu menemukan tinta merah itu, dan didalamnya masih berisi tinta merah, maka orang itu bakal mendapat keberuntungan dan kesejahteraan yang besar.
Suatu ketika, sekitar tahun 1978, disekolah SMPN 3 Pahlawan, Blitar. Ada seorang siswi yang cantik, dan mempesona, namanya adalah Dewi Ayu Kusuma. Orang – orang lebih akrab memanggilnya dengan sebutan Ayu. Saking cantiknya, diapun langsung menjadi primadona sekolah. Banyak pria yang jatuh hati padanya, namun tiada seorangpun yang mampu meluluhkan hatinya.
“Ayu, maukah kau menjadi pacarku, he? Jikalau kau mau, maka terimalah bunga mawar ini. Namun jikalau tidak, maka tinggalkanlah aku sendiri sekarang ini, tanpa mengatakan apapun padaku,” ungkap William.
Akhirnya Ayu itupun pergi begitu saja meninggalkan William tanpa mengatakan suatu patah katapun. William sungguh bersedih saat Ayu itu menolak cintanya, namun disisi lain diapun juga merasa lega, karena diapun sudah mengetahui apa jawaban Ayu mengenai cintanya itu.
Disisi lain, ada tiga orang pemuda yang sangat benci sekali kepada Ayu. Mereka membencinya karena Ayu pernah menolak cintanya. Oleh karena itu, mereka itupun merencanakan untuk menghabisi Ayu, saat itu juga.
Waktu Magrib tiba, saat Ayu sedang berada dikelas seorang diri, mengerjakan arsip – arsip sekolahnya yang masih belum selesai.
“Pufh. Lamanya arsip ini selesai? Kapan yah gue bisa menyelesaikan arsip ini. Padahal gue ada janji dengan Tara dan William untuk ikut makan bersama malam ini,” keluh Ayu.
“Seandainya saja, William ada disini!”
“William, maaf aku menolak cintamu beberapa hari lalu. Aku tak bermaksud untuk menolak cintamu, karena aku tahu kalau aku sudah mencintaimu, namun aku tak mau merusak hubungan baikku dengan Siwi. Jadi aku benar – benar minta maaf yah!”
Disaat itu, Ayu itupun menemukan sebuah botol berisi tinta merah. Botol itu tiba – tiba ada dihadapannya tanpa ia duga, oleh karena itu diapun merasa aneh.
Keanehan itu semakin terasa saat ada sekelibat bayangan yang mondar – mandir diluar ruang kelas. Itu bisa terlihat dari jendela ruang kelas itu.
“Kenapa gue merasa aneh gini yah, setelah gue menemukan botol yang berisi tinta merah ini. Apakah ada sesuatu yang bakal terjadi disini, ditempat ini?” batin Ayu yang terus – terusan bertanya.
“Sebaiknya gue segera cabut dari sini aja, sudah sereeem nih!” imbuhnya.
Ayu langsung membereskan seluruh pekerjaannya itu, dan memasukkannya kedalam tasnya. Dan kemudian diapun segera cabut dari sana.
Tak lupa juga, iapun segera mengunci ruang kelas IPA kala itu, karena kelas IPA penuh dengan barang – barang yang berharga, dan bisa bernilai tinggi.
Namun, ketika ia melangkahkan kakinya menuju ruang kelas IPS yang letaknya paling pojok, bersebelahan dengan ruang IPA tadi, tiba – tiba ada tiga orang yang langsung menyeretnya masuk kedalam kelas IPS itu. Dan disanalah Ayu itu dihabisi.
Keesokan harinya, tatkala William dan Andre lagi mencoba mendobrak ruang kelas IPS itu, karena terkunci dari dalam, diapun dipanggil oleh kepala sekolah untuk menghadapnya saat itu juga.
“Ada apa, pak?” tanya William.
“Aku kepengen memberitahumu kalau Ayu menghilang semalam. Apakah kau tahu dimana dia, Will? Karena setahu bapak, kau dengannya itu pernah dekat satu sama lain,” jawab Pak Burhan.
“Astaga. Ayu.. menghilang?” kejut William.
“Iya, Will. Ayu menghilang, kemaren sore. Kata Pak Wijaya, sore menjelang magrib dia masih berada diruang kelas IPA, mengerjakan tugas – tugasnya yang masih belum kelar gitu, namun ketika Pak Wijaya pulang, ada seorang saksi yang mengatakan kalau ada tiga orang yang pakai masker hitam, memasuki sekolah. Orang itu sepertinya mencurigakan, namun pikir orang yang melihatnya, mereka itu pikirnya adalah salah seorang dari pihak sekolah, jadi ia tidak mempedulikannya.” jawab Pak Burhan.
Tak lama kemudian, ada seseorang siswa yang masuk kedalam ruang kepala sekolah, ia memberitahukan kalau Ayu sudah meninggal, tepat diruang kelas IPS yang terkunci dari dalam itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar