The Dead PirateGirl
۞The Avenger۞
Dahulu
kala, disekitar samudra Indonesia, ada sekawanan perompak yang kejam. Perompak
itu disebut dengan The Dead Pirates. Nama bajak laut itu diambil dari sebuah
buku sangsekerta yang bernama kitab Umakama. Konon, setiap sepuluh tahun
sekali, buku Umakama itu akan meminta tumbal seorang gadis muda, yang memiliki
tanda lingkaran dilengan kanannya.
Tepat disaat bulan purnama berwarna merah muncul,
buku Umakama itu akan memilih, siapa yang layak untuk ditumbalkan kala itu. Dan
hari itu, buku itu memilih seorang gadis muda yang cantik dan menawan, dia
adalah Anggun Vivi Rubiyanti.
“Apa yang akan terjadi padaku nantinya, he?”
bisik Vivi didalam hati.
“Apa yang terjadi, he? Kau akan menjadi wadah
terakhir untuk kebangkitan Sang Penguasa legendaris yang menyegel dirinya
kedalam buku itu!” kata seorang penyihir kegelapan.
Akhirnya Vivi itu dibawa menuju tempat ritual
yang telah disediakan. Disana Vivi itupun tiba – tiba langsung tertidur pulas
disaat ia dibaringkan disebuah altar kegelapan itu.
“Apa yang terjadi, kenapa diriku sangat
mengantuk seperti ini. Apakah yang akan terjadi pada diriku nantinya?” kata
Vivi yang kemudian dia itupun langsung pingsan.
Dari dalam buku Umakama, muncullah seorang pria
gagah, kuat, dan perkasa. Dialah Umam, sang penguasa legendaris yang memasukkan
dirinya sendiri kedalam buku Umakama itu sendiri, yaitu dengan satu tujuan.
Menjadi penguasa kembali.
“Tubuh siapa ini yang mereka bawa, apakah aku
bisa menggunakannya?” bisik Umam dalam hati.
“Gadis ini, cantik dan seksi sekali. Mhm,
ternyata mereka semua menginginkanku lahir kembali dengan menggunakan raga
gadis ini. Kali ini, akhirnya mereka membawa tubuh yang tepat buatku. Karena
selama ini, aku cuman bisa melihat didalam buku itu, melihat para pasukanku itu
mulai merasuki tubuh – tubuh mereka. Namun, gadis inilah tubuh yang cocok
untukku..!” imbuhnya.
Seketika itupula, Umam itupun akhirnya merasuk
kedalam raga Vivi. Dengan begini, lahirlah calon penguasa dari DeadWhiteSea,
lautan dimana para bajak laut berada.
Dimulai dengan bangunnya Vivi, lautan
DeadWhiteSea itupun langsung mengamuk. Petir menyambar – nyambar, dan angin
tornado menimbulkan lautan menjadi badai besar yang besar, yang menyapu
sebagian wilayah daratan.
“Ini terjadi.. Sang Penguasa Legendaris telah
bangkit kembali. Dia akan membuat terror, menghancurkan dunia, ini sudah
kiamat... kiamat sudah kita semua,” ujar kakek tetua.
“Bukankah The DarkCongueror itu hanya bisa
bangkit jikalau dia merasuki raga gadis yang telah ia pilih, tetua? Kenapa ia
bisa bangkit, padahal kita sendiri belum tahu siapa gadis yang merupakan
titisan dari TheDarkCongueror itu.” sahut para Marine.
“Pastinya sekarang ini, dia sudah menemukan seorang
gadis yang merupakan titisannya itu. Sekarang, seluruh lautan, maksudku seluruh
dunia, berada dalam ambang kehancuran. Aku tidak akan pernah bisa membayangkan,
kehancuran seperti apa yang akan dibawa oleh The DarkCongueror itu, tapi yang
pasti ia akan membuat lautan kering, dan daratan banjir..!” jawab tetua itu.
Sementara itu, didalam gua, Umam yang barusaja
merasuki raga Vivi itupun kehilangan separoh ingatannya itu. Sehingga ia tak
tahu kalau sebenarnya dia ini adalah The DarkCongueror itu. Malah, sebagian
ingatannya itu tergantikan dengan separoh ingatan Vivi itu sendiri.
“Siapakah.. aku ini?” tanya Vivi.
“Kenapa aku tak tahu siapa diriku yang
sebenarnya, apakah ini efek yang muncul dari gadis yang kurasuki ini, hm?”
imbuhnya.
“Well, sudahlah. Yang lebih penting lagi,
siapakah nama gadis yang aku rasuki ini? Oh iya, aku baru ingat sekarang, dia
ini adalah Vivi, gadis yang merupakan titisanku itu. Sungguh beruntung aku bisa
lahir kembali didalam raganya ini, meskipun separoh ingatanku harus hilang seketika.”
Vivi langsung bangkit dari altar kegelapan itu.
Disana, dia sudah dinanti oleh seluruh pasukannya. Mereka menyoraki Vivi dengan
sebutan TheDarkCongueror. Vivi yang mendengar kata – kata itu, langsung bengong
saat itu juga.
“Siapa, siapakah kalian semua ini?” tanya Vivi
yang terlihat masih menggeleng – gelengkan kepala.
“Kau tidak mengenal kami, tuan Umam. Kami ini adalah
pasukanmu. Kami selalu berkeliling kesegala penjuru dunia, menteror seluruh
lautan, dan berburu harta karun dengan anda, yang Mulia!” jawab Anktos.
“Maaf. Aku tidak mengingat kalian semua, karena
setelah aku merasuki tubuh Vivi ini, separoh ingatanku jadi hilang. Bahkan
ingatanku tentang menjadi seorang TheDarkLord saja aku tidak ingat,” kata Vivi.
“Baiklah, ayo kita segera berangkat!” suruh
Vivi.
“Baik, tuan!”
Mereka semua itupun akhirnya melanjutkan
perjalanan mereka menuju sebuah pulau dipulau Riau, yang saat itu masih bernama
Ratos.
Disana, mereka semua mencoba menjarah seluruh
barang – barang para pedagang laut. Terkecuali Vivi yang terdiam didalam kapal.
“Ayo, kita rampas benda – benda yang mereka
miliki..!” teriak Anktos, yang merupakan captain pengganti dari Vivi.
“Ya..”
“Perompak.. perompak...!!” teriak para pedagang
yang mengetahui kedatangan perompak The Dead Pirates.
“Mereka.. perompak The DeadPirates. Kenapa
mereka muncul lagi didunia ini, bukankah mereka sudah lenyap seratus tahun
lalu?” tanya para Marine disana.
“Itu pasti karena Umam, The Dark Congueror itu
sudah bangkit lagi didalam raga seseorang yang merupakan titisannya. Kita harus
mencegah hal ini, jangan sampai negeri laut dipenuhi oleh pertumpahan darah
kembali..!” jawab komandan Areka.
“Bagaimana kita menghentikannya kalau tiada
seorangpun yang mampu untuk menandingi kekuatan Umam itu?” tanya para Marine.
“Aku punya ide..” ujar komandan Areka menemukan
sebuah ide.
“Apa itu?” tanya para Marine.
“Sementara pasukan The DeadPirates itu lagi
berperang disana, sebaiknya kita segera melesat menuju ke perahu The
DeadPirates itu, kuyakin kalau Umam ada disana!” jawab komandan Areka.
“Apa kau gila, kita takkan mungkin bisa menang melawannya,”
sahut seluruh pasukan Marine.
“Kalian ini memang benar – benar bodoh. Kita
pasti bisa mengalahkannya, karena tentunya dia masih belum bisa mengeluarkan
kekuatannya sama seperti dulu, karena efek dari raga yang dirasuki oleh Umam
itu. Sekarang ini, dia sedang lemah, oleh karena itu dia tidak ikut turun
bersama anak buahnya..!” jawab komandan Areka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar